Home Alone (1990), Tontonan Wajib di Kala Libur Natal

Home Alone (1990)
Sumber: IMDb.com

BILIK SASTRA – Halo, Sobat BiSa! Tidak terasa, ya, kita sudah memasuki pertengahan Desember. Itu artinya libur Natal pun akan segera tiba. Kira-kira, saat libur Natal nanti, kalian bakal ngapain aja, nih? Pastinya banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan saat libur Natal, seperti berlibur ke tempat-tempat wisata bersama orang-orang terkasih.

Namun, ada pula yang lebih suka menghabiskan waktu libur dengan bersantai di rumah. Salah satu kegiatan menyenangkan yang dapat kita lakukan di rumah adalah menonton film. Nah, salah satu film yang dapat kalian tonton di saat libur Natal adalah Home Alone (1990).

Siapa, sih, yang nggak tahu film ini? Film Home Alone (1990) ini tidak pernah absen menghiasi layar televisi saat libur Natal. Meski telah dirilis sejak 32 tahun yang lalu, popularitas film ini seakan tidak pernah mati. Sobat BiSa mungkin bahkan sudah hapal dengan alur film ini. Akan tetapi, barangkali ada yang belum menontonnya. Yuk, kita simak bersama sinopsis dan ulasannya! 

Sinopsis film Home Alone (1990)

Film Home Alone yang rilis pada tahun 1990 ini bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Kevin (Macaulay Culkin) yang berusia delapan tahun. Cerita bermula saat keluarga besar Kevin sedang sibuk mempersiapkan segala perlengkapan untuk berlibur ke Paris.

Namun, Kevin terus-menerus merengek kepada ibunya. Mulai dari mengadu karena tidak diperbolehkan menonton film aksi yang tidak sesuai umurnya. Tidak hanya itu, kakak-kakaknya sering mengangapnya menyebalkan karena tidak pernah bisa mengerjakan segala sesuatu sendiri dengan benar.

Malamnya, ia bertengkar dengan kakak tertuanya hingga membuat kekacauan. Karena marah, ibunya pun menyuruh Kevin untuk berdiam diri di kamar paling atas di rumah itu. Ibunya berkata bahwa ia tidak ingin melihat Kevin malam itu.

Namun, Kevin justru berkata bahwa selamanya ia bahkan tidak ingin lagi melihat ibu dan keluarganya. Lantas, ibunya berkata bahwa ia berharap Kevin tidak serius karena Kevin pasti akan sedih bila melihat seluruh keluarganya tidak ada besok.

Keesokan harinya, ibu dan ayah Kevin terlambat bangun. Alhasil, mereka buru-buru bersiap agar tidak ketinggalan pesawat. Saking paniknya, mereka tidak sempat mengecek seluruh anggota keluarganya. Mereka pun tak sengaja meninggalkan Kevin sendirian di rumah.

Bagai doa yang terkabul, Kevin mendapati rumahnya kosong. Ia mencari anggota keluarganya, tetapi hasilnya nihil. Namun, ia justru bahagia. Ia merasa telah bebas. Ia bebas menonton, makan, dan melakukan apa pun. Ia pun mengganggap dirinya sebagai kepala keluarga.

Pada saat yang bersamaan, ada dua pencuri yang sudah mengincar rumah Kevin. Mereka tahu bahwa keluarga Kevin sedang berlibur ke Paris. Tidak seperti anak seusianya, Kevin tidak takut. Sebagai kepala keluarga, ia pun merasa bertanggung jawab untuk menjaga rumahnya dari segala ancaman. Dengan segala kecerdikannya, Kevin mulai mengecoh kedua pencuri itu.

Film keluarga dengan sentuhan komedi

Dulu, saat pertama kali menonton film ini, saya mengira arah film ini adalah tragedi. Apalagi saat Kevin berharap agar tidak pernah bertemu lagi dengan keluarganya. Ternyata, film ini dipenuhi dengan adegan-adegan komedi, terutama adegan saat Kevin mengecoh dua pencuri.

Namun, poin utama film ini bukanlah adegan-adegan komedi tersebut, melainkan pesan yang ingin penulis atau sutradara sampaikan melalui film ini. Ada satu kutipan yang paling membekas untuk saya dari film ini.

“How you feel about your family is a complicated thing. Deep down, you’ll always love them. But you can forget that you love them, and you can hurt them and they can hurt you, and that’s not just because you’re young.”

Home Alone (1990)

Penuh dengan pesan mendalam tentang keluarga

Apa yang kita rasakan terhadap keluarga kita itu memang rumit. Namun, di lubuk hati yang paling dalam, sebenarnya kita selalu mencintai keluarga kita. Sama seperti Kevin. Ia mungkin kadang merasa kesal terhadap ibu, ayah, atau kakak-kakaknya.

Jadi, saat keluarganya ‘menghilang’, ia merasa bebas dari kekangan. Namun, perasaan bebas itu tidak bertahan lama. Pada akhirnya, ia merindukan keluarganya. Ia bahkan berjanji akan berlaku baik dan tidak menyusahkan apabila keluarganya kembali.

Begitu pula dengan ibu Kevin. Ia mungkin sempat kesal dengan Kevin karena sering merengek dan membantahnya. Namun, layaknya seorang ibu, ia rela melakukan apa saja agar bisa kembali ke rumah secepatnya. Meski ia harus berjaga dan menunggu di bandara.

Begitu pula dengan kakak Kevin. Awalnya, ia merasa senang karena Kevin tertinggal. Ia merasa itu bisa menjadi peringatan karena selama ini sering membuatnya kesal. Namun, pada akhirnya, ia tetaplah seorang kakak yang khawatir apabila terjadi sesuatu yang dapat membahayakan adiknya. 

Tontonan menarik di kala libur Natal

Menurut saya, film ini memang sangat cocok kita tonton untuk mengisi waktu libur, terutama libur Natal. Dengan alur yang santai dan tidak berbelit-belit membuat penonton bisa menontonnya dengan rileks. Selain itu, pesan hangat tentang keluarga yang membuat film ini sangat cocok untuk kita tonton bersama keluarga. 

Saya juga tidak menemukan kekurangan yang signifikan dari film ini. Bahkan, meski sudah berulang kali tayang di televisi, film ini tidak lantas terlihat kuno. Film ini pun tetap menjadi film favorit saya–atau mungkin kalian–untuk menemani libur Natal. Tidak salah bila film ini selalu ditayangkan untuk menemani libur Natal. Apalagi film ini memang mengambil latar waktu saat Natal. 

Bagaimana, Sobat BiSa? Kalian tim sudah menonton film ini berkali-kali atau malah belum pernah menontonnya sama sekali? Jika belum pernah—meski agak sedikit tidak mungkin—kalian harus segera menontonnya, ya, saat liburan nanti! Bagi yang sudah menontonnya berkali-kali, tidak salah juga, kok, untuk menontonnya lagi. Kalian juga bisa menonton di Disney+ Hotstar atau melihat trailer-nya di sini.

Editor: Cesilia Sasanda

Iska Pebrina

Penulis amatiran yang suka menulis ini dan itu. Instagram @iskafr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *