Album Manusia, Beragam Rasa Sebagai Manusia

Ilustrasi album manusia Tulus
Sumber: Spotify

Penulis: Salwa Aulia Rohmah

BILIK SASTRA – Sobat BiSa suka mendengarkan lagu? Sebuah lagu memang bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan merayakan perasaan. Tak jarang, lagu memiliki tempat tersendiri di hati para penikmatnya. 

Kali ini saya akan mengulas salah satu album milik Tulus, yang bertajuk Manusia. Dalam album Manusia ini, kalian akan mendapati lagu-lagu yang menginterpretasikan perasaan sebagai manusia. Kira-kira, seperti apa, ya, albumnya? Yuk, kita simak ulasannya bersama! 

Tentang Tulus 

Tulus yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, meraih gelar sarjana di bidang arsitektur. Berbeda dengan latar belakang pendidikannya, ia justru menekuni bidang musik. Namun, ia sering berkolaborasi dengan profesi lainnya di luar industri musik, seperti ilustrator, desainer grafis, videografer, serta fotografer, hingga art performer,.

Memulai kiprahnya di industri musik Indonesia dengan album bertajuk TULUS di tahun 2011 lalu, Tulus berhasil mencuri hati pendengarnya dengan lagu “Teman Hidup”. Selama perjalanan karirnya, Tulus telah banyak tampil di luar negeri, di antaranya Jerman, Singapura, Malaysia, Australia, dan beberapa negara lainnya.

Suara lembut dan penampilan panggung yang sederhana menjadi ciri khas Tulus, yang membuatnya dikenal sebagai penyanyi dengan pesona yang klasik dan romantis. Tulus banyak menulis dan membawakan sendiri lagu-lagunya. Lirik lagu-lagunya pun memiliki ciri khas yang puitis dan kuat bercerita

Satu dekade berkarir di dunia musik

Selama perjalanan satu dekade karir musiknya, Tulus telah mendapatkan lebih dari 60 penghargaan di bidang musik dan sinematografi. Hal itu pun berhasil membuat Tulus menjadi bagian dari sejarah musik di Indonesia maupun di dunia. 

Selama perjalanan karirnya pula, Tulus telah merilis banyak lagu-lagu populer, seperti “Monokrom”, “Langit Abu-Abu”, “Interaksi”, “Pamit”, “Cahaya”, serta “Gajah”. Dilansir dari situstulus.com, lagu-lagu Tulus telah didengarkan sebanyak 97,01 juta kali lewat layanan digital streaming Spotify. 

Telah berkarya selama kurang lebih 12 tahun, Tulus telah menciptakan banyak lagu yang berhasil mencuri hati pendengarnya. Seperti lagu-lagu yang ada di album Manusia yang dirilis pada tahun 2022 lalu ini.

Makna “manusia” dalam album Manusia  

Album Manusia terdiri dari 10 lagu, yaitu “Tujuh Belas”, “Kelana”, “Remedi”, “Interaksi”, “Ingkar”, “Jatuh Suka”, “Nala”, “Hati-Hati di Jalan”, “Diri”, dan “Satu Kali”. Lagu-lagu dalam album ini menceritakan tentang ragam dinamika rasa manusia. Hal itu pula yang menjadi alasan Tulus memberi album ini nama Manusia

Sebagian kecil dari sudut pandang Tulus dalam album ini, yaitu semangat jiwa muda di tengah dinamika hati dan rasa, ragam emosi dalam merayakan kehidupan, serta apresiasi terhadap diri sendiri. Tulus mengungkapkan bahwa banyaknya interaksi dengan manusia yang menginspirasi penciptaan album ini.

Oleh karena itu, album ini menceritakan banyak sentimen dan dinamika menjadi manusia. Lagu-lagunya dibuat berdasarkan kisah-kisah yang ia alami, saksikan, serta berdasarkan hubungannya dengan orang lain, baru kemudian dirangkum dengan sebaik mungkin.

Lagu “Hati-Hati di Jalan”, perpisahan yang harus direlakan

Lagu “Hati-Hati di Jalan” merupakan salah satu lagu yang terdapat di album keempat Tulus. Tidak lama setelah perilisannya, lagu ini langsung mencuri perhatian penggemar musik Indonesia. Lirik yang indah, alunan musik yang sendu, serta suara Tulus yang lembut membuat para pendengarnya merasa tersentuh dan terbawa suasana sendu. 

Kukira kita akan bersama

Begitu banyak yang sama

Latarmu dan latarku

Kukira takkan ada kendala

Kukira ini ‘kan mudah 

Kau-aku jadi kita

Kau melanjutkan perjalananmu

‘Ku melanjutkan perjalananku

Hati-Hati di Jalan – Tulus

Dari penggalan lirik tersebut, lagu “Hati-Hati di Jalan” ini mengisahkan tentang sepasang kekasih yang mengira bahwa hubungan mereka akan bertahan lama. Namun sayangnya, takdir memisahkan mereka. Sampai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk saling mengikhlaskan dan melanjutkan hidup mereka masing-masing. 

Banyak pendengar merasa relate dengan lagu ini karena memang sangat sesuai dengan kehidupan asmara kebanyakan orang. Lagu ini mengajarkan bahwa tidak semua pertemuan akan berakhir bahagia. Ada juga pertemuan yang akan berujung pada perpisahan. Dan tidak jarang, perpisahan merupakan jalan yang terbaik. 

Lagu “Jatuh Suka”, mengajak pendengar untuk merasakan jatuh cinta

Selain “Hati-Hati di Jalan”, “Jatuh Suka” juga merupakan salah satu lagu yang ada dalam album Manusia. Setelah perilisannya, video lirik dari lagu “Jatuh Suka” ini langsung meraih ratusan ribu views. Dan sampai saat ini, video lirik lagu tersebut sudah ditonton sebanyak 18 juta kali dalam kanal YouTube milik Tulus. 

Bila kaulihat ‘ku tanpa sengaja

Beginikah surga?

Bayangkan bila kauajak ‘ku bicara

Ini semua bukan salahmu

Punya magis perekat yang sekuat itu

Dari lahir sudah begitu

Maafkan, aku jatuh suka

Jatuh Suka – Tulus

Dari penggalan lirik tersebut, lagu “Jatuh Suka” ini menceritakan tentang seseorang yang sedang kasmaran. Orang itu pun merasa sangat bahagia hingga rasanya seperti sedang di surga. 

Memiliki alunan musik yang ringan, tetapi menenangkan, Tulus berhasil membuat pendengarnya merasakan kenikmatan mencintai seseorang. Perasaan berbunga-bunga ketika seseorang yang kita sukai melihat ke arah kita, tentunya bisa membuat kita merasa senang. 

Melalui album keempat ini, Tulus berhasil konsisten mencuri perhatian banyak pendengar musik Indonesia seperti album-album sebelumnya. Lagu-lagunya yang easy listening membuat pendengar menyukai lagu-lagu dalam album ini.

Jadi, jangan lupa untuk mendengarkan lagu-lagu dari album Manusia ini di platform musik kesayangan kalian, ya! Nah, di antara ke-10 lagu yang ada di album Tulus ini, lagu apa yang menjadi favorit Sobat BiSa?

Editor: Iska Pebrina

krubisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *