5 Cara Meredakan Emosi Sewaktu Membahas Politik

Ilustrasi cara meredakan emosi
Sumber: canva.com

BILIK SASTRA – Sobat BiSa, tidak terasa kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan segera berakhir. Tahun ini, tepatnya tanggal 14 Februari mendatang, kita akan mengadakan pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden selanjutnya. 

Nah, seperti tahun-tahun politik sebelumnya, sepertinya isu-isu mengenai politik akan terus memanas di tahun ini, setidaknya sampai pelantikan presiden. Seperti sudah rutinitas, tahun politik memang selalu diwarnai dengan sindir-menyindir antarpendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden. 

Lalu, adakah cara untuk meredakan emosi di tahun politik ini agar tidak terjadi perselisihan dan pertengkaran? Baca artikel ini hingga akhir untuk mengetahuinya, ya!

Suasana memanas saat membahas politik

Sejak pertengahan tahun 2023 lalu, isu politik, khususnya mengenai calon presiden dan wakil presiden mendatang, mulai mencuat. Hal itu pun mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Setelah pengumuman resmi pasangan calon, isu ini semakin meluas dan mulai memancing banyak pendapat.

Sebenarnya, memberikan pendapat adalah sesuatu positif. Namun tak jarang, bermunculan pendapat yang kadang menjelek-jelekkan suatu pasangan calon sehingga memicu perdebatan. Bahkan, pendapat ini bisa menimbulkan hoaks. Oleh sebab itu, kita harus hati-hati saat memberikan pendapat, terutama di media sosial. 

Nah, melihat banyaknya pertengkaran yang dipicu oleh pembahasan politik, saya menjadi bertanya-tanya. Kenapa, sih, orang jadi mudah marah saat membahas politik? Padahal kalau membahas masalah lain sepertinya tidak begitu ‘sepanas’ saat membahas politik. 

Ya, sepertinya hal itu memang tidak bisa dihindarkan. Namun, adakah cara untuk meminimalisir hal tersebut—dalam hal ini—perselisihan dan pertengkaran akibat perbedaan politik? 

Baca juga: Pendidikan Inklusif di Indonesia, Sudah Optimal atau Belum?

5 Cara meredakan emosi sewaktu membahas politik

Menurut saya, setidaknya ada 5 cara meredakan emosi dengan tetap mempertahankan rasionalitas atau dengan kepala dingin di tahun politik ini, yaitu sebagai berikut.

1. Menghargai pilihan masing-masing

Di tahun politik ini, cara meredakan emosi yang paling penting untuk dilakukan adalah menghargai pilihan masing-masing. Toh, orang yang memilih sudah cukup umur untuk menilai masing-masing paslon. 

Selain itu, perlu kita ingat bahwa dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 43 Ayat (1) tertulis “Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Oleh sebab itu, setiap orang berhak memilih paslon nomor berapa pun yang sesuai dengan hati nuraninya. Jadi, bagi yang pernah atau berniat memaksakan pilihan orang lain, kamu harus berhenti, ya! Mari menghargai pilihan masing-masing. Oke!

4. Menahan diri untuk berkomentar negatif di media sosial

Nah, siapa yang suka asal berkomentar di media sosial tanpa memikirkan efek jangka panjangnya? Sobat BiSa pasti tahu, dong, bahwa jejak digital itu nyata. Tak jarang, saat kita sudah lupa dengan perilaku kita dulu di media sosial, jejak digital itu malah muncul dan mengingatkan. 

Jadi, hati-hati saat memberi komentar di media sosial, terutama komentar untuk menjelek-jelekkan paslon atau siapa pun itu. Kamu pasti tidak mau, ‘kan, sewaktu-waktu ditolak dari pekerjaan impian karena pernah memberikan komentar negatif, apalagi sampai berkata kasar. 

Satu lagi, mendukung satu paslon dengan mengunggah foto atau video paslon di media sosial juga boleh. Hal yang tidak boleh adalah memberikan caption yang bernada menjelek-jelekkan paslon lain dan akhirnya membuka wadah perselisihan. Jadi, mari lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan media sosial, ya, Sobat BiSa!

3. Mendengarkan lagu-lagu ceria

Berdasarkan pengalaman saya, mendengarkan lagu memang dapat mengubah suasana hati. Saat mendengarkan lagu sedih, kita bisa ikut merasa sedih. Begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu, mendengarkan lagu juga bisa menjadi salah satu cara untuk mendinginkan kepala saat kamu mulai emosi karena membahas politik.

Ada beberapa lagu yang bisa membuat kamu langsung tersenyum dan melepaskan emosi sejenak. Misalnya saja, “Tiba-Tiba Cinta Datang”, “Bukan Salah Jodoh”, “What Makes You Beautiful”, “Baby”, dan lagu-lagu ceria lainnya. 

Jika kurang suka dengan pilihan lagu di atas, mungkin Sobat BiSa dapat mendengarkan lagu-lagu kemerdekaan. “Maju Tak Gentar”, misalnya. Saat mendengarkan lagu ini, kamu dapat sambil memaknai kemerdekaan, terutama saat lirik Maju tak gentar mengusir penyerang

Dulu, para pahlawan mati-matian mengusir penjajah. Namun, saat Indonesia telah merdeka, musuh terbesar bangsa kita adalah perpecahan. Nah, demi menghindari perpecahan, tentunya kita harus rukun. Jangan sampai bangsa Indonesia terpecah-belah hanya karena beda pilihan paslon. 

Baca juga: Polusi Visual Warnai Wajah Ruang Publik

4. Menonton video lucu 

Jika kamu sudah telanjur emosi karena berdebat membahas politik, tarik napas terlebih dahulu, lalu buka aplikasi TikTok dan ketik video lucu. Dijamin amarah akan mulai mereda, apalagi kalau menontonnya bersama lawan debat. 

Kamu akan berpikir bahwa selera humormu dan lawan debat ternyata masih sama, kok. Hanya berbeda pendapat akan pasangan calon. Jadi, kenapa harus bertengkar karena satu perbedaan? Padahal, ada banyak persamaan yang bisa menyatukan kamu dan lawan debat. 

5. Membaca artikel-artikel di Bilik Sastra

Cara meredakan emosi yang terakhir dan tak kalah penting adalah membaca artikel-artikel di Bilik Sastra. Ada banyak jenis artikel, seperti Opini, Edukasi, Ulasan, Jiwa Muda, hingga Karya Fiksi. Buat pencinta sastra, bahasa, dan budaya, kamu bisa mencoba cara ini.

Dengan cara ini, kamu bisa mengikuti isu terbaru yang diangkat menjadi topik artikel sekaligus menambah wawasan mengenai sastra, bahasa, dan budaya. Tentunya, Bilik Sastra tidak akan menggiring opini tentang politik sehingga kamu tidak perlu takut akan terbawa emosi. 

Itulah 5 cara meredakan emosi yang bisa kamu ikuti saat kepalamu mulai ‘panas’ sewaktu membahas politik. Cara-cara di atas terkesan sepele, ya, Sobat BiSa. Namun, cara sepele tetap patut dicoba, bukan? 

Nah, mari kita bersama-sama menjadikan tahun ini sebagai tahun politik yang damai. Jangan mau dipecah-belah oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Dan satu lagi, bijaklah menggunakan media sosial. Salam damai!

Iska Pebrina

Penulis amatiran yang suka menulis ini dan itu. Instagram @iskafr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *