Penulis: Ihsan Nugroho
BILIK SASTRA– Halo sobat BiSa? Sudahkah kalian membaca buku per hari ini? Membaca buku merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan daya pikir secara kritis bagi banyak orang.
Namun, kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang saat ini ramai digunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan secara instan. Artificial Intelligence (AI) mengacu pada sistem serta kemampuan komputer dalam meniru dan melaksanakan tugas-tugas yang umumnya memerlukan kecerdasan manusia.
Dampak negatif Artificial Intelligence dapat membuat minat baca buku masyarakat Indonesia yang rendah menjadi lebih rendah lagi. Padahal, berdasarkan data UNESCO, hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca. Hadirnya AI ini berpotensi bisa memperburuk kondisi tersebut.
Dampak negatif Artificial Intelligence terhadap minat membaca buku
Teknologi Artificial Intelligence (AI) pada dasarnya mirip dengan alat atau media pada umumnya, di mana memiliki potensi untuk memberikan manfaat atau merugikan.
Mengutip dari Jurnal Universitas Pahlawan (2023), pemanfaatan AI yang berlebihan dapat mengakibatkan ketergantungan siswa pada teknologi AI, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kemalasan dalam belajar dan kurangnya inisiatif berpikir, serta berpotensi menurunkan tingkat literasi siswa.
Untuk menghindari dampak negatif Artificial Intelligence tersebut, minat membaca buku baik cetak dan digital harus ditingkatkan. Mengingat dengan membaca buku manusia dapat mengenali proses dan berpikir kritis.
Baca juga: Munculnya Artificial Intelligence di Dunia Kepenulisan, Optimis atau Pesimis?
Artificial intelligence jauh lebih menarik
Membaca buku sering dianggap tak lagi menarik dan efektif mengingat hadirnya AI yang cenderung kekinian dan instan. Meski kehadiran buku digital bisa kita akses dengan mudah melalui smartphone, tetapi hadirnya AI ini bisa makin memudahkan dalam mencari informasi.
Artinya, kita tidak perlu membaca keseluruhan isi buku atau informasi yang ada. Hal inilah yang menjadi “nilai jual” AI yang membuatnya populer.
Dari perspektif pendidikan, meski di sebagian sekolah sudah menerapkan program literasi, adanya peran dari tenaga pendidik dan dinas terkait pengawasan dan penilaian program tersebut agar bisa berjalan efektif.
Pemerintah terkait juga dapat memberikan fasilitas buku bacaan yang menarik agar meningkatkan minat baca. Menghadirkan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan AI agar baik membaca buku dan menggunakan kecerdasan buatan dapat memberikan dampak maksimal di masyarakat.
Baca juga: 5 Akun Instagram untuk Belajar Menulis, Tingkatkan Kreativitas!
Kemampuan kritis masyarakat yang harus diimbangi
Penggunaan AI harus diiringi dengan pengetahuan masyarakat terhadap memperoleh informasi agar tidak mudah terbuai. Masyarakat merasa dengan mudahnya bisa mengetahui segalanya hanya dengan beberapa kali klik saja.
Hal seperti ini yang sangat berbahaya untuk kemampuan intelektual manusia. Kecerdasan buatan harus dapat dibarengi dengan daya tangkap manusia untuk menerima informasi.
Memang kita tidak dapat menolak kehadiran teknologi salah satunya Artificial Intelligence. Hal itu bisa kita selaraskan dengan bagaimana kita memperoleh informasi melalui AI. Kita dapat mengolah informasi tersebut dengan baik dan cermat serta berpikir kritis melalui kegiatan literasi yang baik.
Dari informasi tersebut, dapat kita simpulkan bahwa dampak negatif Artificial Intelligence memang benar adanya terutama berdampak pada minat baca masyarakat. Sebagai pengguna, kita harus bisa bijak agar tidak ketergantungan pada teknologi.
Kehadiran teknologi Artificial Intelligence memang harus kita imbangi dengan minat baca buku yang tinggi. Dengan kemudahan yang AI saat ini, kita juga mesti tetap membaca buku agar pengetahuan yang kita dapatkan lebih kompleks dan dapat berproses.
Editor: Iska Pebrina
Sumber:
Devega, Evita. 2017. “Teknologi Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di Media Sosial”. 7 Maret 2024. https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media
Riyanto, Sigid Budi. 2023. “Pengaruh Teknologi Terhadap Rendahnya Minat Baca Buku Masyarakat”. 7 Maret 2024. https://www.rri.co.id/iptek/280559/pengaruh-teknologi-terhadap-rendahnya-minat-baca-buku-masyarakat