Penulis: Ghina Nur Nisrina
BILIK SASTRA – Tahukah Sobat BiSa bahwa setiap tanggal 12 Oktober diperingati sebagai Hari Museum Nasional? Nah, untuk merayakan hari tersebut, pastinya akan semakin lengkap jika berkunjung ke beberapa museum di Indonesia. Apalagi bagi para penyuka sejarah.
Museum merupakan tempat yang menyimpan banyak koleksi warisan budaya. Museum merekam dinamika kehidupan lewat berbagai lokasi sejarah yang ditampilkan dengan menarik sehingga dapat dilihat oleh pengunjung.
Di Indonesia, banyak sekali, loh, museum-museum yang memamerkan peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia. Berikut 6 rekomendasi museum di Indonesia yang wajib kamu kunjungi.
1. Museum Tsunami Aceh
Museum ini merupakan bentuk peringatan akan bencana tsunami Aceh 2004, yang resmi didirikan di Banda Aceh pada tahun 2008. Selain itu, Museum Tsunami juga berfungsi sebagai tempat evakuasi bila bencana serupa terjadi. Museum ini memberikan banyak informasi mengenai tsunami setinggi 30 meter yang merenggut 227.000 korban.
Bangunan museum Tsunami dirancang oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Desain yang mengusung tema ‘Rumoh Aceh as Escape Hill’ ini berkonsep rumah panggung yang menjadi ciri khas rumah tradisional Aceh.
Pada lantai satu, pengunjung bisa melihat foto-foto peristiwa dan artefak jejak tsunami. Di lantai ini, terdapat sumur doa dengan tinggi 32 meter yang berisikan nama-nama korban tsunami. Sementara di lantai dua, pengunjung dapat menikmati rancangan bangunan yang tahan gempa bumi lewat alat-alat peraga. Terdapat juga ruang 4D dan lorong berhiaskan foto-foto saat pasca tsunami.
Saat ini, museum Tsunami memberlakukan tiket masuk mulai dari Rp3.000 untuk anak-anak/pelajar dan Rp5.000 untuk dewasa. Jika kamu tertarik datang ke mari, museum Tsunami buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 16.00.
2. Museum Angkut
Museum Angkut merupakan museum transportasi dan tempat wisata modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Sama seperti namanya, museum ini memamerkan berbagai koleksi sarana angkutan kuno dan modern baik di Indonesia maupun yang terkenal di dunia. Koleksi yang ada pun sangat lengkap dari berbagai negara di dunia.
Museum Angkut memiliki area outdoor dan indoor untuk memamerkan koleksinya. Di antaranya alat transportasi seperti mobil Presiden RI pertama, Soekarno, seri Chrysler Windsor Deluxe, mobil sport Porsche dari pembalap F1, becak-becak nusantara, bemo, hingga kereta kuda ada di dalam zona edukasi.
Koleksi museum ini kurang lebih 300 unit kendaraan mewah pada masanya. Sejumlah kendaraan kuno didatangkan langsung dari negara asalnya, seperti Amerika Serikat, Italia, Jerman, Inggris, dan jepang.
Menariknya, museum ini banyak mengajarkan sejarah dan perkembangan alat angkut. Selain itu, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi kendaraan dari berbagai penjuru dunia dari yang modern hingga tradisional.
Untuk bisa menikmati keindahan koleksi pada museum Angkut, tiket museum Angkut dibanderol mulai dari Rp100.000 hingga Rp160.000. Jam buka museum ini adalah setiap hari mulai dari pukul 11.00 hingga 19.00.
3. Museum Sejarah Jakarta
Museum di Indonesia ini juga cukup terkenal dengan nama Museum Fatahillah ini merupakan museum yang terletak di Kota Tua, Jakarta Barat. Tempat ini awalnya merupakan sebuah balai kota atau stadhuis untuk perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) di Jakarta yang pada saat itu bernama Batavia.
Koleksi-koleksi yang ada sana berupa beberapa replika peninggalan masa kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Pajajaran. Bahkan, ada perabotan antik era penjajahan Belanda mulai abad ke 17 hingga 19, serta berbagai macam barang, seperti mebel, lukisan, keramik, dan batu-batu zaman dahulu.
Namun, bagian paling ikonik di museum ini adalah penjara bawah tanah. Penjara tersebut dahulu digunakan untuk tahanan serta tokoh masyarakat yang melawan penjajahan Belanda. Penjara tersebut dirancang sangat kecil dan pendek sehingga tahanan tidak bisa berdiri.
Setidaknya ada 23.500 koleksi barang, baik dalam bentuk benda asli maupun replika. Pameran koleksi yang didukung secara grafis menggunakan foto, sketsa, peta, dan label deskripsi yang akan mudah dipahami pengunjung.
Museum Fatahillah dapat kamu kunjungi setiap hari kecuali Senin, mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00. Harga tiketnya mulai dari Rp3.000 hingga Rp5.000.
4. Museum Siwalima
Museum Siwalima merupakan museum yang terletak di kawasan Taman Makmur, Desa Amahusu, Kota Ambon, Provinsi Maluku. Dalam sejarahnya, kata siwa berarti sembilan yang berarti kumpulan sembilan kerajaan di wilayah selatan Maluku. Sementara itu, lima berarti kumpulan lima kerajaan di wilayah utara Maluku.
Setiap pengunjung yang datang juga akan melihat tulisan Usu Mae Upu pada pintu masuk yang berarti Mari Silakan Masuk. Museum ini terbagi menjadi dua bangunan. Bangunan pertama disebut sebagai Museum Kelautan Siwalima yang berisi sejarah kelautan masyarakat Ambon. Pada bangunan ini, terdapat tiga kerangka paus dengan panjang 9 meter, 17 meter, dan 19 meter.
Bangunan kedua, yaitu Museum Budaya Siliwangi. Di sini tersimpan benda benda yang berkaitan dengan dengan budaya Maluku. Di antaranya alat-alat pertanian, pakaian adat, uang lama, dan berbagai guci dari masa penjajahan Jepang.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati koleksi museum cukup membayar mulai dari Rp2.000 hingga Rp5.000. Museum ini buka setiap hari senin hingga sabtu mulai dari pukul 08.00 hingga 17.00.
5. Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu merupakan museum yang terletak di Yogyakarta. Bangunan ini didirikan oleh keluarga Haryono, bangsawan Keraton Yogyakarta yang dekat dengan Keraton Surakarta. Nama Ullen Sentalu berasal dari bahasa Jawa, yaitu ulateng blencong sejatine tataraning lumaku. Falsafah tersebut berasal dari lampu minyak yang memberi penerangan saat pertunjukan wayang kulit (blencong).
Museum Ullen Sentalu mengusung konsep arsitektur gothic Eropa yang berpadu dengan koleksi peninggalan kerajaan Mataram. Beberapa koleksi bersejarah yang terdapat dalam museum ini seperti adanya ruang Seni Tari dan Gamelan yang memamerkan seperangkat gamelan.
Tidak hanya itu, ada juga ruang Guwa Sela Giri yang terdapat karya lukis atau dokumentasi para tokoh Kerajaan Mataram, ruang Kampung Kambang, Koridor Retja Landa, hingga ruang Budaya.
Koleksi-koleksi Museum Ullen Sentalu berasal dari keluarga Haryono yang gemar mengoleksi peninggalan bersejarah Jawa. Beberapa di antaranya juga berasal dari hibah Yayasan Ulating Blencong dan keluarga Kerajaan Mataram Islam. Pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp10.000 hingga Rp20.000 untuk bisa menikmati museum ini.
6. Museum Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg adalah salah satu bangunan yang menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di Yogyakarta. Benteng Vredeburg berada di pusat kota Yogyakarta yang menjadi objek wisata populer Yogyakarta.
Awalnya, Benteng Vredeburg merupakan bangunan yang sangat sederhana. Namun, pada tahun berikutnya, benteng tersebut diusulkan sebagai bangunan permanen.
Pada tahun 1867, benteng tersebut diberi nama “Rustenburg” yang berarti benteng peristirahatan. Akan tetapi, pada tahun 1867, benteng tersebut runtuh akibat gempa yang cukup besar. Kemudian dibangun kembali dengan nama “Vredeburg” yang berarti benteng perdamaian.
Museum peninggalan kolonial Belanda ini memberikan pelayanan menarik yang mengedukasi. Museum ini memiliki berbagai diorama sejarah Indonesia mulai dari masa perjuangan sebelum Proklamasi Kemerdekaan hingga masa Orde Baru. Beberapa ruangan yang dapat kamu kunjungi adalah ruang pameran temporer, ruang audio visual, ruang pengenalan, hingga ruang game museum.
Museum ini buka pada hari Selasa-Minggu mulai pukul 08.00-15.30. Pengunjung cukup membayar tiket masuk seharga Rp2.000 hingga Rp3.000 untuk bisa menikmati pameran-pameran di museum ini.
Itulah beberapa museum-museum di Indonesia yang mungkin tertarik untuk kalian kunjungi. Tentunya museum-museum di atas cocok untuk kalian yang ingin menambah wawasan atau sekadar berkunjung untuk menikmati koleksi yang ada.
Nah, Sobat Bisa tertarik untuk mengunjungi museum yang mana dulu, nih?
Editor: Iska Pebrina