Film Pendek Kita Keluarga: Dilema Anak Rantau Menjelang Natal

film pendek kita keluarga
Sumber: YouTube Keratif Film School

“Sebenarnya, keluarga ada di mana saja dan banyak sekali orang yang peduli sama kita”

Film pendek Kita Keluarga

BILIK SASTRA – Berkumpul dengan keluarga saat Hari Natal merupakan momen yang dinantikan bagi setiap orang yang beragama Kristen dan Katolik. Terlebih anak rantau yang harus tinggal di kota orang untuk menjalankan pendidikan. Pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga dalam suasana Natal dapat menjadi energi baru bagi anak rantau

Apalagi saat memasuki gereja, bertemu dengan teman lama dan saling memberi salam “Selamat Natal” dengan senyum terbaik menjadi suasana yang sangat dirindukan. Namun, sebagai anak rantau, pastinya ada dilema dalam dirinya jika kampung halamannya jauh dan membutuhkan biaya yang besar.

Kisah ini seturut dengan film pendek Kita Keluarga yang dibuat oleh sekumpulan mahasiswa Yogyakarta. Berikut ulasan lengkapnya!

Sinopsis film pendek Kita Keluarga 

Markus, seorang mahasiswa rantau yang tinggal di Yogyakarta ingin pulang ke kampung halamannya—Merauke—untuk berkumpul bersama keluarga saat Hari Natal. Namun, harga  tiket pesawat ternyata sangat mahal. Ia tidak memiliki cukup uang sehingga memutuskan untuk tidak jadi membeli tiket saat itu. 

Markus pun ingin mencoba pekerjaan membungkus coklat dengan upah 80 ribu setiap satu dusnya. Namun, ternyata ada biaya pendaftaran untuk melamar pekerjaan itu. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk tidak jadi mendaftar pekerjaan tersebut. 

Markus merasakan dilema saat ibunya menelepon dan berharap ia dapat pulang ke Merauke. Padahal, ia belum memiliki cukup uang untuk membeli tiket pulang. Terlebih, ia juga belum melunasi uang kos yang sudah tenggak empat bulan. Namun, karena tidak ingin mengecewakan ibunya, Markus memutuskan untuk mencari pekerjaan lagi sebagai ojek online

Dengan hasil meminjam motor temannya, Markus berhasil mengumpulkan cukup uang. Ia pun segera kembali ke tempat pemesanan tiket. Ia juga membeli kado untuk acara tukar kado nantinya.

Momen bersama keluarga di hari Natal 

Sebagai anak rantau yang beragama Kristen atau Katolik, Markus tentu merindukan momen Natal bersama keluarga. Apalagi saat semua keluarga berkumpul bernyanyi bersama dan saling bertukar kado. Film pendek Kita Keluarga karya Stefanus Cancan ini pun membuat kita kembali mengingat momen menjelang Natal. 

Saya terkesan dengan karakter setiap pemainnya mereka dapat mengolah emosi dalam perannya dan berhasil menyampaikannya kepada penonton. Meskipun ada beberapa pesan-pesan tersirat yang membuat saya bingung awalnya, seperti saat Markus menatap foto wisuda yang ada pada tempat pemesanan tiket.

Namun, ternyata tidak ada kaitannya dengan adegan selanjutnya. Mungkin ada maksud tersendiri yang ingin disampaikan dalam adegan itu, tetapi tidak dapat langsung saya pahami.

Meski begitu, secara keseluruhan film ini hadir dengan berbagai rasa dalam realita kehidupan. Tak ayal, film ini sukses membuat air mata saya berlinang, bukan karena sedih, melainkan terharu dengan perjuangan Markus. Kisah ini patut diapresiasi dan disebarkan agar lebih banyak lagi orang-orang yang belajar dari kisah Markus. 

Kita Keluarga, Natal bersama keluarga

Film pendek Kita Keluarga ini juga mengajarkan kita bahwa di mana pun kita berada tentu ada keluarga baru. Keluarga baru inilah yang menjadi kekuatan kita di tanah rantau dan ternyata banyak orang yang peduli terhadap kita.

Hal inilah yang membuat kita harus terus bersyukur karena ada banyak hal baik yang tidak terduga. Itu pula yang menjadi kekuatan baru bagi kita sebagai anak rantau. 

Acara tukar kado saat Natal dalam film pendek ini mengajarkan bahwa bahagia adalah ketika kita mampu menerima keadaan dan melihat keadaan sebagai sesuatu hal yang indah.

Sebagai anak rantau yang memiliki tanggung jawab besar kepada diri sendiri dan keluarga yang berada di kampung halaman, kita tentu harus bersikap tegas ketika mengambil keputusan.

Dari kisah ini pula, saya belajar bahwa kita harus melalui berbagai pergumulan dalam diri sampai kita dapat mengambil keputusan yang tepat. Natal bersama keluarga asli di kampung halaman maupun keluarga baru di tanah rantau menjadi momen berharga yang dapat kita rasakan dari film ini. 

Nah, Sobat BiSa, apakah kalian pernah mengalami kejadian seperti Markus? Pastinya berat  menjadi kuat saat keadaan tidak seperti yang kita harapkan. Lalu, bagaimanakah kisah Markus selanjutnya?

Apakah ia dapat berkumpul bersama keluarganya di Merauke? Kisah selengkapnya bisa kalian tonton di film pendek Kita Keluarga di kanal YouTube Keratif Film School atau bisa mengekliknya di sini

Editor: Iska Pebrina

Veronika Ivanalia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *