BILIK SASTRA – Sobat BiSa suka mendengarkan lagu? Ternyata, mendengarkan lagu adalah salah satu alternatif yang bisa kita pilih, lho, saat merasa senang, gundah, maupun kesepian. Tidak heran, kadang lagu memang dapat mengekspresikan perasaan kita.
Selain itu, lagu dapat membuat kita menjadi lebih tenang dan bisa juga kita jadikan sebagai bahan untuk introspeksi diri, seperti lirik lagu “Cahaya” yang dipopulerkan oleh Tulus. Lagu tersebut ternyata memiliki pesan tersirat.
Lirik Lagu “Cahaya” Tulus
Ratusan hari kumengenalmu
Ratusan alasan kamu berharga
Ratusan hari kubersamamu
Ratusan alasan kamu cahaya
Semampuku
Kau akrab dengan senyum dan tawa
Semampuku
Tak lagi perlu kau takut cinta
Bila aku pegang kendali penuh pada cahaya
Aku pastikan jalanmu terang
Bila aku pegang kendali penuh pada cahaya
Aku pastikan jalanmu terang
Tak mudah lagi sendu mengganggu
Kau tahu cara buatku tertawa
Tak mudah kusut dalam kemelut
Kau tahu cara mengurai semua
Bila aku pegang kendali penuh pada cahaya
Aku pastikan jalanmu terang
Bila aku pegang kendali penuh pada cahaya
Aku pastikan jalanmu terang
Duhai cahaya
Terima aku
Aku ingin kau lihat yang kau punya
Aku ingin kau kembali bisa
Percaya pada diri dan mampumu
Baca juga: Kritik Gaya Hidup Remaja dalam Lagu “Spine Breaker” – BTS
Sadarilah bahwa kamu berharga
Terkadang manusia suka menyalahkan diri sendiri saat semua tidak berjalan sesuai dengan rencana. Rasa bersalah yang terus menggerogoti diri membuat manusia berpikir bahwa dirinya tidak lagi berharga. Namun, benarkah semua menjadi sirna saat satu kegagalan melanda hidupnya?
Tentu saja tidak. Kegagalan dalam berproses itu sangatlah wajar. Toh, berharga atau tidaknya manusia tidak hanya dinilai dari satu aspek karena pada hakikatnya, setiap manusia itu berharga.
Ratusan hari kumengenalmu, ratusan alasan kamu berharga.
Menurut saya, potongan lirik lagu “Cahaya” tersebut seolah memberikan pesan bahwa orang-orang yang mengenalmu tahu betapa berharganya kamu. Mungkin kamu berpikir eksistensimu tidak terlalu berarti bagi orang lain. Namun, percayalah bahwa sesungguhnya kamu itu berharga.
Pikiran negatif yang menguasai diri kadang membuat manusia lupa akan orang-orang yang senantiasa di sisinya dan siap menjadi sandarannya. Padahal, orang-orang tersebut selalu mengharapkan kebahagiaan untuknya.
Lagu cahaya Tulus berisi pesan akan berharganya kehadiran orang di sekitar kita
Menurut saya, lagu “Cahaya” Tulus ini juga menunjukkan bahwa ada orang-orang di belakang kita yang selalu mendukung dan ingin membahagiakan kita. Bahkan, tak jarang mereka juga rela berkorban untuk kita. Mereka juga ingin kita tahu bahwa eksistensi kita sangat berarti bagi mereka.
Jika masih ragu, cobalah lihat diri kamu sendiri dari sudut pandang yang berbeda. Tidak perlu jauh-jauh. Coba perhatikan orang-orang sekitar yang selalu berada di dekatmu. Bagaimana mereka tertawa berkatmu atau bagaimana kamu membuatnya bersemangat untuk menjalani hari. Tanpa kita sadari, kita menjadi salah satu alasan orang lain bahagia.
Baca juga: Album “Sentimental” Juicy Luicy, Jiwa-Jiwa Perasa
Percaya diri dan optimis adalah kuncinya
Dari lagu karya Tulus ini, saya juga menyadari bahwa kita tidak boleh membenci atau meragukan diri sendiri. Memang dalam hidup pasti akan ada rintangan dan badai yang menghadang. Oleh sebab itu, hal itu pun terkadang membuat kita lelah dan ragu akan kemampuan yang kita miliki.
Namun, ada satu hal yang perlu kita ingat, mampu atau tidaknya seseorang bisa dibentuk dari pola pikirnya. Jika kita berpikir kita bisa, niscaya kita akan berhasil. Sebaliknya, jika kita berpikir kita tidak bisa, maka itulah yang akan terjadi.
Oleh karena itu, harus ada sikap optimis dalam diri. Jangan lupa untuk menanamkan kepercayaan pada diri sendiri dan yakin bahwa kita dapat melewati semua itu.
Jadi, jangan lagi berpikir kalau kamu tidak berharga bagi orang lain, ya! Ingat kata Tulus, kamu itu berharga. Kamu itu pelita bagi dirimu maupun orang-orang di sekitarmu.
Satu lagi, jangan menyalahkan diri sendiri lagi, ya. Mulai sekarang, berlaku baiklah pada diri sendiri karena bagaimanapun, dia adalah bagian dari dirimu yang patut kamu jaga dan hargai.
Editor: Iska Pebrina