BILIK SASTRA – Sobat BiSa, apakah kalian seorang penggemar film atau serial drama? Pasti banyak dari kalian yang suka untuk menonton film ataupun drama mancanegara, seperti Korea Selatan, Amerika, Spanyol, Tiongkok, Thailand, Jepang, dan lainnya.
Ya, di zaman yang sudah serba canggih ini, tontonan kita tidak hanya sebatas acara televisi lokal. Teknologi dan jaringan internet memungkinkan kita untuk mengakses tontonan dari berbagai belahan dunia. Selain situs streaming legal, muncul juga situs streaming ilegal.
Maraknya layanan streaming, orang banyak lebih memilih untuk menonton dari situs ilegal. Nyatanya menonton dari situs ilegal termasuk ke dalam pembajakan yang mempunyai dampai buruk, loh. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
Apa itu pembajakan?
Saat ini, film dan serial drama luar negeri semakin memiliki banyak peminat. Karena popularitasnya yang kian membeludak, platform untuk menonton secara daring mulai bermunculan, seperti Netflix, Viu, iQIYI, dan semacamnya.
Namun, platform-platform tersebut kebanyakan berbayar. Akibatnya, banyak orang yang malah berbuat curang, yaitu dengan menonton film dan serial drama kesukaannya dari situs ilegal atau mengunduh hasil bajakan film dan serial drama. Singkatnya, orang-orang tersebut melakukan pembajakan. Lalu, apa itu pembajakan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Kelima, pembajakan memiliki dua arti. Pertama, pembajakan berarti proses, cara, perbuatan membajak. Kedua, pembajakan berarti penyalinan, pendistribusian, atau penggunaan perangkat lunak secara tidak sah.
Sementara itu, situs ilegal merupakan wadah film dan serial drama yang sudah dibajak. Jadi, pembajakan film atau serial drama merupakan kegiatan penyalinan atau pendistribusian secara tidak sah yang melanggar undang-undang.
Mengapa banyak orang suka menonton lewat situs ilegal?
Jika berbicara mengenai alasan mengapa orang-orang lebih suka menonton film atau drama melalui situs ilegal, jawabannya dapat kita rangkum menjadi tiga alasan berikut.
- Dapat diakses secara gratis
- Mudah ditemukan di internet
- Menyediakan film dan drama yang beragam
Selain film dan serial drama luar negeri, pembajakan film atau serial drama juga melanda di Indonesia. Seperti kasus yang terjadi pada film Mencuri Raden Saleh. Film yang baru rilis pada 25 Agustus 2022 itu telah mengalami pembajakan oleh beberapa situs ilegal.
Pembajakan dan menonton lewat situs ilegal merupakan tindakan yang salah
Melansir dari CNNIndonesia.com (Rabu, 21/09/2022) Visinema Pictures telah melaporkan pembajakan film yang dilakukan dengan cara merekam langsung di dalam bioskop. Akibat pembajakan ini, Visinema Pictures mengalami kerugian materiel.
Bahkan, sutradara Angga Dwimas Sasongko merasa kecewa karena menurutnya film merupakan sebuah kebanggaan sehingga mestinya mendapat dukungan dan menonton secara legal.
Setiap film dan serial drama memiliki perlindungan hukum dan hak cipta. Jadi, jika ada oknum yang melakukan pembajakan film maupun serial drama, maka oknum tersebut telah melakukan pelanggaran hak cipta.
Begitu pula dengan orang-orang yang menontonnya di situs ilegal. Secara tidak langsung, mereka telah mendukung tindakan pembajakan dan pelanggaran hak cipta tersebut.
Jadi, apa untungnya menonton menggunakan situs ilegal? Tentu tidak ada. Orang yang akan mendapatkan keuntungan hanyalah oknum-oknum tidak bertanggung jawab karena situs tersebut memasang banyak iklan, yang dapat menghasilkan banyak keuntungan.
Siapa yang mengalami kerugian?
Namun, siapa yang akan mengalami kerugian? Tentu orang-orang yang memilih menonton di situs ilegal tersebut. Ingat! Tidak ada yang memberikan secara cuma-cuma alias gratis. Saat situs-situs ilegal tersebut mampu meraup banyak keuntungan, penontonnya justru dapat mengalami kejahatan siber.
Hal tersebut memungkinkan adanya risiko terkena malware saat mengakses situs menonton ilegal. Misalnya pencurian data kartu kredit untuk dijual kepada peretas lain di pasar gelap.
Selain itu, hal tersebut juga merugikan kreator film dan serial drama tersebut. Untuk menciptakan sebuah karya, tentunya membutuhkan tim dan banyak peralatan. Dengan demikian, pengeluaran anggaran pun tidak sedikit jumlahnya.
Jika terus-menerus menggunakan situs ilegal, tentu para aktor dan kru film dan serial drama yang terlibat tidak akan mendapatkan pendapatan yang sesuai dengan kerja kerasnya.
Nah, jika kita tidak bisa menghargai kerja keras para aktor dan kru yang terlibat, apakah masih pantas disebut sebagai penikmat film dan serial drama? Oleh karena itu, kita harus mulai menyadari pentingnya menghargai suatu karya seni karena karya tersebut merupakan hasil kerja keras banyak orang. Selain itu, tentunya kita akan terhindar dari kejahatan siber.
Bagaimana, Sobat BiSa? Sudah paham, kan, mengapa kita tidak boleh menonton lewat situs ilegal? Jadi, mari kita lebih menghargai sebuah karya. Toh, ada beberapa layanan menonton legal yang menyediakan konten secara gratis. Ya, meskipun terdapat beberapa iklan, tetapi lebih baik, kan, daripada terkena pelanggaran hak cipta dan kejahatan siber?
Editor: Iska Pebrina
Baca Juga: Opini Alternate Universe (AU), Wadah Baru Bagi Penulis Pemula