BILIK SASTRA – Sobat BiSa pasti pernah memainkan permainan teka-teki silang (TTS), bukan? Permainan tersebut memang merupakan permainan yang cukup digemari karena dapat mengasah otak. Namun, apa jadinya jika permainan itu juga mampu meramal masa depan? Seperti yang ada di dalam cerpen berjudul “Teka-Teki Silang” ini.
Sinopsis Cerpen “Teka Teki Silang”
Cerpen “Teka-Teki Silang” karya Eka Kurniawan menceritakan tentang Juwita, seorang perempuan yang menyukai permainan teka-teki silang. Juwita memiliki keyakinan bahwa permainan tersebut merupakan metafora (cerminan dari kenyataan) mengenai dunia. Saking sukanya pada TTS, Juwita bahkan memiliki beragam kamus dan catatan yang tebalnya seperti kamus besar.
Suatu hari, dia menemukan sobekan koran yang berisi teka-teki silang di tempat sampah depan rumahnya. Ia pun mengambil sobekan koran itu dan mencoba menyelesaikan teka-teki silang yang ada di situ.
Juwita mempunyai kebiasaan unik saat mengisi teka-teki silang, yaitu mulai mengisinya dari kolom mendatar. Pada kolom mendatar pertama, dia menemukan jawaban “kucing”. Lalu pada kolom mendatar kedua, dia mendapatkan kata “gosong”. Kemudian dia beralih ke kolom selanjutnya dan menjumpai kata “halaman”.
Setelah sedikit puas dengan menjawab ketiga pertanyaan tersebut, Juwita hendak pergi sejenak ke halaman depan untuk menghirup udara sejenak. Baru saja Juwita membuka pintu, dia terkejut dan tercengang akan pemandangan di depannya. Juwita mendapati ada seekor kucing yang mati terbakar di sana.
Seketika, berbagai spekulasi pun muncul di otak Juwita. Dia mulai merasakan keanehan pada teka-teki silang tersebut. Semakin lama menjawab pertanyaan, dia semakin takut akan jawaban serta realita yang dia temukannya.
Teka-Teki, Pembawa Ramalan Buruk
Sebagai penulis, Eka Kurniawan berhasil membuat pembaca terhanyut dalam misteri di balik teka-teki silang yang Juwita temukan. Plot yang tersaji sangat menggugah rasa penasaran pembaca.
Pembaca menjadi bertanya-tanya mengenai kebenaran dibalik permainan TTS tersebut. Penulis juga memberikan beberapa petunjuk yang diselipkan di beberapa bagian. Dari situ, pembaca mungkin membaca kembali cerpennya untuk menemukan hal-hal yang dia lewatkan. Hal inilah yang menjadi poin menarik dari cerpen “Teka-Teki Silang” ini.
Hadirkan cerita yang menggugah pembaca
Saya sangat terkesan dengan plot dalam cerpen ini. Bahkan, saya membacanya lebih dari satu kali untuk menemukan petunjuk yang diselipkan penulis. Misteri yang disajikan cukup ringan, tapi sangat seru untuk diikuti.
Namun, terdapat beberapa bagian yang terasa membingungkan. Misalnya, ada istilah asing seperti felis, lauh mahfuzh, dan teori parsial yang terasa baru bagi pembaca umum.
Hal tersebut mungkin membuat pembaca akan kehilangan fokus karena memikirkan arti dari istilah itu. Meskipun begitu, hal tersebut tidak memengaruhi keseluruhan cerita.
Lalu, apakah misteri dalam cerpen “Teka-Teki Silang” ini? Apakah memang benar jawaban dalam teka-teki silang tersebut bisa meramal masa depan? Jika penasaran, Sobat BiSa dapat membaca cerpen “Teka-Teki Silang” ini dalam antologi cerpen berjudul Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi karya Eka Kurniawan. Sobat BiSa juga dapat membaca kisah-kisah lain yang ada dalam antologi cerpen tersebut.
Editor: Iska Pebrina