Film Bukan Sekadar Hiburan atau Pengisi Waktu Luang

cinematherapy
Sumber: Canva.com

BILIK SASTRA – Sobat BiSa suka menonton film? Tahukah kalian bahwa menonton film memiliki manfaat lain selain sebagai sarana hiburan? Ternyata, menonton film juga bermanfaat pada bidang kesehatan, loh.

Terkadang, kita beranggapan bahwa menonton film hanya untuk mengisi waktu luang atau sekadar hiburan semata. Apalagi saat merasa jenuh, lelah, bahkan tertekan dalam menjalani keseharian, pasti banyak yang memilih untuk menonton film sebagai bentuk penghiburan diri. 

Sebagai penonton, tanpa kalian sadari, kalian sudah merasakan manfaat menonton film, yaitu di bidang kesehatan, terutama pada kesehatan mental. Bahkan, dalam bidang psikologi, film dapat dijadikan sebagai metode penyembuhan yang disebut dengan cinematherapy atau terapi sinema. 

Apa itu cinematherapy?

Cinematherapy atau terapi sinema adalah metode terapi untuk masalah kesehatan mental dan manajemen kehidupan atau sering disebut sebagai self-help. Dr. Gary Solomon, seorang ahli psikologi inilah yang menciptakan dan mempopulerkan cinematherapy

Terapi dengan menggunakan film ini dapat meningkatkan pertumbuhan dan wawasan pada pasien. Melansir dari cinematherapy.com, film menurut Gary dapat menjadi alat terapi yang memberikan efek positif terhadap penonton.

Menonton film dapat memberikan motivasi positif dan menjaga kesehatan emosi dalam diri. Ketika menonton film, banyak sekali emosi yang bisa penonton rasakan, seperti sedih, senang, marah, kecewa, dan lainnya. 

Memperoleh perspektif baru

Hal tersebut juga didukung dengan unsur pembangun film, yaitu dari musik, dialog, pencahayaan, hingga efek suara yang disusun secara estetik. Dengan begitu, penonton akan mudah terpengaruh oleh adegan, peristiwa, dan konflik yang terdapat dalam film. 

Bagi saya pribadi, setelah menonton film, saya dapat memetik banyak hal, seperti perspektif atau pandangan baru dalam sebuah isu masyarakat. Selain itu, saya juga mulai mencoba memahami sudut pandang orang lain. Menonton film juga dapat menjadi bentuk luapan emosi. Bahkan, dengan menonton film, saya merasa mendapatkan solusi, makna, atau pesan yang terselip dalam sebuah film. 

Dalam cinematherapy, kegiatan menonton film ini dapat membantu penyembuhan penyakit secara psikis. Kegiatan menonton film juga dapat memicu perkembangan kepribadian secara spiritual, yaitu seseorang dapat memahami diri sendiri dan orang lain lebih dalam, melepaskan emosi yang terpendam, bahkan sebagai wawasan dan inspirasi dalam menjalani kehidupan. 

Manfaat menonton film

Saya mengambil contoh film Ngeri-Ngeri Sedap. Film ini mengangkat konflik keluarga terutama tentang kurangnya komunikasi antara keluarga sehingga apabila seseorang yang sedang mengalami konflik tersebut—mungkin—akan merasa relate dan memahami konflik yang ada. 

Misalnya ada seseorang yang mengalami kegagalan komunikasi dengan orang tuanya. Lalu, dia menonton film Ngeri-Ngeri Sedap yang ternyata berhubungan dengan permasalahan yang dia alami. Tidak menutup kemungkinan bahwa setelah menonton film ini, seseorang itu akan mendapat sebuah sudut pandang baru tentang permasalahannya.

Bahkan, dia mulai paham bagaimana caranya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebenarnya film ini juga memperlihatkan sudut pandang orang tua dan sudut pandang anak yang mungkin dapat membantu membuka pikiran seseorang sehingga dapat memahami cara berpikir orang tua atau anak. 

Sebenarnya, film ini memang membantu kita dalam bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik. Namun, memang tidak semua orang langsung dapat memahami secara instan maksud dari film tersebut.

Cinematherapy bisa jadi media untuk mengekspresikan diri

Kalau Sobat BiSa ingin mencoba cinematherapy secara mandiri, kalian bisa memilih film dengan konflik atau tema yang sesuai dengan permasalahan atau kegundahan yang kalian alami. 

Setidaknya, dengan menonton film, kalian juga bisa mengungkap dan meluapkan emosi yang terpendam sehingga tekanan atau stres yang kalian alami bisa berkurang. Misalnya, saat menonton film horor, pasti kalian akan berteriak karena takut atau terkejut. 

Ada juga film komedi yang bisa membuat kalian tertawa terbahak-bahak. Dengan begitu, menonton film adalah salah satu cara yang dapat kalian lakukan untuk meluapkan emosi. 

Nah, sekarang Sobat BiSa sudah tahu, kan, kalau menonton film ini bukan sekadar menghibur, tetapi terdapat proses yang ternyata dapat membantu kita untuk menyembuhkan diri dari pergulatan batin. Bahkan dengan  menonton film ini, kita bisa lebih mengekspresikan diri secara bebas.

Editor: Iska Pebrina

Sumber: 
Gary Solomon, diakses dari https://www.cinematherapy.com/. pada 14/11/2022.

Eleonora Geashinta

Penikmat drama, film, dan musik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *