Penulis: Achmad Muafi
Pendidikan
Pendidikan, sebuah perjalanan panjang
Tak hanya demi diri sendiri, tapi bagi sesama
Berbagi ilmu, menyalurkan pengetahuan
Membangun generasi, penerus peradaban.
Jadilah pelajar sejati, yang selalu lapar akan ilmu
Dengan pena dan buku, terangi dunia.
Pendidikan, cahaya di kegelapan
Menuntun langkah, menuju puncak kejayaan.
Narkoba
Dunia kelam, terperangkap dalam candu
Narkoba merayap, menghancurkan segalanya
Hidup tergelincir, jiwa terbelenggu
Dalam dosa merah, kebahagiaan lenyap.
Mimpi-mimpi pudar, tergantikan oleh kegelapan
Narkoba, cambuk tak terlihat yang merenggut
Pertemanan pudar, keluarga terlupakan
Di antara serbuk putih, kehidupan hancur terpukul.
Keringat dingin, mata merah terpejam
Narkoba, penyesalan yang terlambat datang
Jalan keluar kabur, harapan terkubur
Dalam dunia gelap, jiwa merintih hancur
Jangan biarkan dirimu terjerumus
Narkoba, neraka yang nyata.
Pilihlah hidup yang bersinar terang
Sebelum senja tiba dan cinta pun sirna.
Baca juga: Antologi Puisi: Asa dan Rasa
Judi online
Setiap klik, takdir bergulir
Roda keberuntungan, berputar tanpa henti
Malam berganti, taruhan terus berlanjut
Dalam keseruan, ada cerita yang terukir
Namun, di balik gemerlap, ada risiko tersembunyi
Judi online, sanggup membelai dan menusuk hati
Bersenang-senanglah, tapi tetap berpegang teguh
Kendalikan diri, agar tak terhanyut dalam arus.
Dalam kekalahan atau kemenangan,
Puisi judi online melukiskan perjalanan
Sebuah permainan, sebuah taruhan
Dalam dunia maya, hati-hati dan bijaklah bermain.
Hidup
Kehidupan adalah taman bunga warna-warni
Ada kebahagiaan, juga duka yang mengiris
Seperti musim yang berganti tanpa henti
Kita merasakan suka dan duka di setiap waktu.
Terkadang, badai menerpa dengan ganas
Namun, di balik awan kelabu, ada sinar terang
Kita belajar berdiri teguh seperti pohon
Meski angin bertiup kencang, kita tetap kokoh.
Tiap pelajaran adalah bekal perjalanan
Tiap kegagalan adalah langkah menuju keberhasilan
Di kehidupan ini, kita adalah pelukis
Menorehkan kisah di kanvas waktu yang tak terbatas.
Jangan pernah berhenti bermimpi
Karena mimpi adalah bahan bakar perjalanan
Hidup adalah petualangan yang tak terduga
Nikmati setiap langkah, rasakan setiap detiknya.
Baca juga: Antologi Puisi: Nyanyian Nasib
Asmara Hancur
Gelapnya malam, bintang-bintang pudar
Cahaya cinta kita padam, bersama kerinduan
Setiap bait puisi penuh gundah gulana
Mengukir kesedihan, asmara terhancurkan.
Tersisa reruntuhan kata-kata yang terlupakan
Cinta yang usang, layaknya puing yang tak berharga
Dalam kehampaan, aku terdiam meratapi
Kisah cinta kita, kini hanya kenangan pahit.
Namun, dari kehancuran itu muncul pelajaran
Asmara yang rapuh, seperti gugurnya dedaunan
Meski terluka, aku temukan kekuatan
Bangkit dari puing-puing, mencari arti cinta yang sejati.
Editor: Kru BiSa