Penulis: Amanda Amalia Putri
Sunyi Menaungi Kelam Kabut
Mengejar waktu malam yang sunyi
Perahu kertas karam dihantam badai
Petir menyambar umpan balik
Sebuah topi jerami melayang-layang di udara
Gemuruh ombak memekik keras di telinga
Deras hujan melampaui batas
Suasana hati turut hadir ditengah jalan
Riuh suara burung kenari mengatakan betapa sengsaranya batin ini
Sisa nyawa mengeras seperti batu
Menjejaki langkah pertama
Terlihat lubang hitam raksasa berada di depan mata
Berhasil menciptakan rasa ketertarikan tuk mencoba melompatinya
Alam semesta tak merestui apa yang akan ku lakukan
Menarik tubuhku, tuk menjauh dari lubang tersebut
Tertutup dengan sendirinya tanpa sepengetahuan siapapun
Ketapang, 08 Mei 2024
Baca juga: Antologi Puisi: Mengilhami Tubuh Puisi
Mundur Maju
Sepasang belenggu mengikat pergelangan tangan
Kapur berwarna memoles topeng lukis berwajah polos
Bongkahan es yang dipanaskan mengarah keluar
Mencair bertukar menjadi larutan
Setangkai bunga mawar terhubung dengan memori berkasih
Pita suara terbata-bata saat menyebutkan nama panggilan
Sambungan rantai besi yang berkarat
mengeratkan barisan pertahanan
Sang pemilik raga selalu mencari kelengahan di setiap penjuru
Semakin cepat gerak laku yang dituntun
Anak panah melesat ke titik pusat lingkaran
Melewati celah tunggal yang semu
Kerusakan memang disengaja
Ketapang, 15 Juli 2024
Trauma Mental
Pujian-pujian yang berucapkan salam hangat
Menyiratkan sebuah amanat yang penuh akan syarat
Surat keterangan memperpanjang masa bersiap
Mempertanyakan masalah kejiwaan yang mengecam khalikah
Gangguan-gangguan yang mengintimidasi keutuhan ciptaan
Mencakup berbagai eksistensi yang berawal dari segi prioritas
Menganalisis bentuk dukungan emosional berdasarkan tingkat kepekaan
Ketapang, 18 Desember 2024
Baca juga: Antologi Puisi: Aroma Kerinduan
Berputih Tulang
Kidungan penghormatan menyuarakan gema ultima
Menumbangkan per kapita yang tertawan tetesan darah segar
Mengasihani lubang pernapasan
Kantong semar mengendapkan puluhan abu kematian
Sepertiga malam hampa mencekam
Jeritan siksa kubur mencederai indra pendengar
Ketapang, 05 Januari 2025