Hari Buku Sedunia: Pentingnya Buku dan Gerakan Literasi

ilustrasi hari buku sedunia
Sumber: canva.com

Penulis: Agil Wahyu Wicaksono

Bilik Sastra – Halo Sobat BiSa, Hari Buku Sedunia menjadi kesempatan bagi masyarakat dunia untuk merayakan pentingnya membaca. Ini merupakan momentum bagi anak-anak sebagai pembaca sekaligus mempromosikan cinta sastra.

Hari Buku Sedunia (World Book Day) lebih terkenal dengan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia. Hal ini digagas oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).

Lalu, bagaimana asal usul dan sejarah awal terbentuknya Hari Buku Sedunia? Mari simak artikel berikut ini!

Sejarah Hari Buku Sedunia

Hari Buku Sedunia diperingati setiap tanggal 23 April. Perayaan ini bertujuan sebagai bentuk penghormatan kepada penulis-penulis terkenal dunia. Sebut saja Miguel de Cervantes, William Shakespeare, William Wordsworth, dan David Halberstam.

Ada dua opsi tanggal, yakni hari kelahiran Miguel de Cervantes pada 7 Oktober, dan hari kematiannya pada 23 April. Karena hari kematiannya bertepatan dengan banyak sejumlah penulis lainnya meninggal, maka tanggal 23 April yang dipilih.

Hari Buku Sedunia dirayakan untuk pertama kalinya pada 23 April 1995. Meski UNESCO menetapkan 23 April sebagai Hari Buku Sedunia, tetapi beberapa negara seperti Irlandia, Swedia, dan Inggris menetapkan tanggal yang berbeda. Di Inggris, perayaan ini jatuh pada hari Kamis pertama setiap bulan Maret.

Tujuan peringatan Hari Buku Sedunia

Selama ribuan tahun, buku berperan dalam penyaluran kosa kata dan pengembangan tulisan. Buku sebagai kunci emas dalam mengakses dan menyebarkan pendidikan, ilmu pengetahuan, serta budaya ke seluruh dunia.

Melalui peringatan Hari Buku Sedunia, siapapun dapat mendukung pentingnya membaca buku. Hal ini juga berkaitan dengan gerakan literasi dalam perkembangan peradaban. 

Baca juga: Kelas Menulis Daring, Fleksibilitas Baru di Dunia Literasi

Pemilihan World Book Capital setiap tahunnya

Sejak tahun 2011, UNESCO bersama organisasi internasional yang mewakili tiga sektor industri perbukuan, penerbit, penjual buku, serta perpustakaan secara khusus akan memilih sebuah kota yang menjadi World Book Capital atau Ibu Kota Buku Dunia.

Biasanya UNESCO akan memilih World Book Capital setiap tahunnya. Hal ini berguna untuk mempertahankan peringatan buku dan aktivitas membacanya. Oleh karena itu, Ibukota suatu negara yang terpilih akan melakukan promosi gerakan literasi sepanjang tahun.

Berikut daftar ibukota yang pernah dan jadi World Book Capital dari tahun ke tahun

  1. Madrid (2001)
  2. Alexandria (2002)
  3. New Delhi (2003)
  4. Antwerp (2004)
  5. Montreal (2005)
  6. Turin (2006)
  7. Bogota (2007)
  8. Amsterdam (2008)
  9. Beirut (2009)
  10. Ljubljana (2010)
  11. Buenos Aires (2011)
  12. Yerevan (2012)
  13. Bangkok (2013)
  14. Port Harcourt (2014)
  15. Incheon (2015)
  16. Wroclaw (2016)
  17. Conakry (2017)
  18. Athens (2018)
  19. Sharjah (2019)
  20. Kuala Lumpur (2020)
  21. Tbilisi (2021)
  22. Guadalajara (2022)
  23. Accra (2023)
  24. Strasbourg (2024)

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Minat Baca Pada Generasi Muda, Dijamin Ampuh!

Manfaat membaca buku

1. Menambah wawasan dan pengetahuan

Buku menjadi salah satu sumber pengetahuan. Informasi yang ada di buku akan sangat berguna bagi kehidupan. Semakin banyak pengetahuan, maka akan semakin matang dalam menghadapi berbagai tantangan.

2. Meningkatkan fungsi otak

Membaca buku dapat membuat ketersambungan dalam otak semakin baik. Hal itu dapat berpengaruh pada empati seseorang dalam memposisikan seseorang sebagai orang lain.

3. Melatih konsentrasi

Membaca buku dapat melatih daya ingat dan konsentrasi. Secara rutinitas, otak distimulasi untuk terbiasa mengolah pikiran, memori, dan fokus terhadap suatu hal.

4. Membangun kepercayaan diri

Semakin banyak membaca, semakin banyak pengetahuan yang didapatkan. Dengan bertambahnya pengetahuan, akan semakin membangun kepercayaan diri. Sehingga perasaan terhadap diri kita sendiri akan semakin baik.

5. Meningkatkan kedisiplinan

Mencari waktu untuk membaca adalah sesuatu yang perlu dilakukan. Menambahkan aktivitas membaca buku ke dalam jadwal harian akan sangat bermanfaat. Terlebih lagi jika berpegang pada jadwal itu akan meningkatkan kedisiplinan.

Sobat Bisa, esensi dari adanya Hari Buku Sedunia harapannya dapat mendorong masyarakat melalui gerakan literasi. Sebab, ada banyak manfaat dari membaca buku, selain untuk memperluas wawasan juga mampu membawa ketenangan batin.

Editor: Iska Pebrina

Infografis

Infografis hari buku sedunia
Sumber: Syiva Dea Arinda

Sumber: 

Kemendikbud. 2016. “UNESCO World Book Capital”, https://kwriu.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/11/world-book-capital.pdf, 18 April 2024.

Worldbookday.com. “Read Your Way this World Book Day 2024”, https://www.worldbookday.com/2024/01/read-your-way-this-world-book-day-2024/, 18 April 2024.

krubisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *