Penulis: Franzeska Aurellia Oenang
BILIK SASTRA – Sobat BiSa apakah ada yang gemar menulis, baik fiksi maupun nonfiksi? Menulis memang tengah menjadi topik menyenangkan yang kita perbincangkan, baik dalam konteks hobi ringan sehari-hari hingga mengarah ke karir.
Di era serba digital sekarang, kita dapat belajar berbagai hal dari mana saja, terutama internet. Hal tersebut turut melahirkan berbagai kelas menulis secara daring. Kelas tersebut juga bisa kita akses via internet dari mana saja dan kapan saja.
Nah, kali ini, kita akan mengulik lebih dalam seputar kelas menulis daring yang tengah menjadi fenomena baru di dunia literasi.
Alasan kepopuleran kelas menulis daring
Perkembangan teknologi melahirkan berbagai inovasi-inovasi dalam kegiatan belajar mengajar, tak terkecuali dalam dunia literasi. Misalnya, kelas menulis daring. Aksesibilitas yang sangat simpel menambah ketertarikan orang-orang terhadap kelas kepenulisan secara daring. Pengguna dapat mengakses kelas dari mana saja dan kapan saja tanpa adanya batasan waktu dan tempat.
Selain itu, variasi jenis kelas-kelas kepenulisan daring ini menjadi hal yang menambah daya tariknya. Tak hanya sekadar penggolongan kasar fiksi maupun nonfiksi, tetapi kelas kepenulisan daring menyediakan pembelajaran dengan topik yang lebih mendalam. Mulai dari blogging, content writing, dan lainnya.
Harga kelas kepenulisan daring ini juga beragam dan cenderung masih tergolong terjangkau. Dengan mengeluarkan biaya yang tidak terlalu menguras dompet, pengguna sudah dapat menikmati berbagai ilmu yang tersedia seperti dalam bentuk video dan dapat diakses berulang-ulang.
Baca juga: Fenomena Book Snob: Pencinta Buku Sejati atau Hanya Prestise?
Kekurangan dari kelas menulis daring
Jika kita melihat dari kacamata kekurangan, tak dapat dipungkiri kelas kepenulisan daring ini juga memiliki beberapa hal yang menjadi kekurangannya. Mulai dari kurangnya interaksi secara langsung yang dapat membuat peserta merasa kurang terlibat di dalamnya dan cenderung mudah untuk kehilangan motivasi.
Distraksi-distraksi yang ada juga dapat membuat kurang optimalnya ilmu yang diserap oleh peserta karena kurangnya fokus mereka. Ketika peserta sudah mulai merasa demotivasi, mereka cenderung untuk melirik kegiatan lain yang lebih menarik.
Mereka mulai perlahan-lahan meninggalkan kegiatan kelas menulis daring tersebut akibat tidak adanya mentor secara langsung yang dapat memantau dan melihat progres peserta.
Seberapa efektif kelas menulis daring ini?
Terlepas dari kekurangannya, kelas menulis daring ini tentu juga efektif mengingat berbagai kemudahan dan fleksibilitasnya.
Kuncinya, dengan kualitas kelas yang bagus dan kemauan yang kuat dari peserta kelas untuk belajar dan terus berlatih. Dengan begitu, kelas kepenulisan daring tersebut dapat menjadi sangat efektif.
Sobat BiSa tentu dapat mempertimbangkan untuk mengikuti berbagai kelas kepenulisan daring untuk menambah ilmu dan pengetahuan secara serius dan efektif dalam mengikuti semua rangkaian kegiatan kelasnya secara daring.
Baca juga: Pemberantasan Buta Aksara Melalui Pelatihan Calistung
Bagaimana dampaknya terhadap dunia literasi?
Hadirnya berbagai ragam kelas kepenulisan secara daring ini tentu melahirkan dampak positif juga bagi dunia literasi. Ketertarikan orang-orang terhadap dunia kepenulisan akibat berbagai kemudahan yang ditawarkan juga dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia literasi.
Dengan adanya kelas kepenulisan daring ini harapannya dapat melahirkan lebih banyak lagi penulis-penulis hebat yang dapat memberikan warna-warna baru bagi dunia kepenulisan tanah air.
Itu dia pembahasan singkat mengenai kelas menulis daring yang cocok bagi Sobat BiSa yang ingin berkontribusi dalam dunia literasi. Biasanya, penawaran berbagai kelas tersebut ada pada situs website dan iklan-iklan berbayar.
Apakah BiSa juga mulai lebih yakin untuk belajar menulis dan meningkatkan kemampuan menulis melalui kelas-kelas daring yang tersedia di internet sekarang ini?
Editor: Iska Pebrina