Meme Menjadi Media Permainan Bahasa Warganet

meme
Sumber: Canva.com

BILIK SASTRA – Sobat BiSa pasti sudah tidak asing lagi dengan media sosial atau medsos, bukan? Di era yang sudah serba digital ini, sepertinya hampir setiap hari kita membuka akun media sosial. Bagaimana dengan Sobat BiSa? Termasuk yang sering membuka media sosial atau malah jarang? Ternyata, kita bisa menemukan sesuatu yang menarik di media sosial, lho. Ya, apalagi kalau bukan meme.

Meme adalah cuplikan gambar yang berisi kata-kata yang lucu dan menggelitik pembacanya. Hadirnya meme di medsos tentunya bukanlah hal yang baru. Selain jadi media hiburan, ternyata meme juga bisa jadi media permainan bahasa yang membahas kehidupan sehari-hari. Penasaran? Yuk simak selengkapnya.

Apa itu meme?

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Daring Edisi Kelima, meme adalah cuplikan gambar dari acara televisi, film, dan sebagainya atau gambar-gambar buatan sendiri yang dimodifikasi dengan menambahkan kata-kata atau tulisan-tulisan untuk tujuan melucu dan menghibur. Dari pengertian tersebut, kita bisa memahami bahwa meme bertujuan untuk melucu.

Awal mula munculnya meme

Awal kemunculan meme sekitar tahun 1940-an, yaitu dalam teka teki silang koran New York Time Pada tahun 1976, meme diperkenalkan pertama kali oleh Richard Dawkins, seorang ahli evolusi asal Inggris, dalam bukunya yang berjudul The Selfish Gene

Seorang linguis, Kirby Conrod, mencoba untuk menjelaskan konsepnya sebagai sebuah potongan informasi atau lelucon atau slogan yang dibagikan dan diulangi terus-menerus sehingga postingan tersebut tersebut bisa selalu diingat. Selama itu, manusia terus menggunakan dan memproduksinya untuk berkomunikasi secara simbolik.

Saat itu, meme hanya dijadikan sebagai petunjuk untuk menandai beberapa hal yang maknanya sama. Kini, postingan tersebut mulai banyak diproduksi dan ditemukan di jagad media sosial. Isinya juga banyak berisi dengan konteks sosial.

Maraknya pengguna medsos

Media sosial selalu menjadi media favorit bagi masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain terutama bagi warganet. Salah satu media sosial yang sering kali warganet pakai untuk berinteraksi adalah Twitter. Tampilan dan penggunaannya yang cukup mudah ini menjadikan Twitter mempunyai banyak pengguna di seluruh dunia terutama di Indonesia.

Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan pengguna aktif Twitter. Apalagi saat pandemi, ada banyak pengguna baru yang mulai bergabung dan berselancar di dunia Twitter sekadar untuk mengisi waktu luang atau mencari hiburan.

Baca juga: Munculnya Artificial Intelligence di Dunia Kepenulisan, Optimis atau Pesimis?

Sebagai sarana hiburan warganet

Twitter merupakan salah satu sarana untuk mencari hiburan dengan berinteraksi antarpenggunanya atau dari twit seseorang. Tak jarang seseorang aktif di Twitter bukan untuk melihat info terbaru, tetapi untuk mencari sesuatu yang dapat membuatnya tertawa. Salah satu bentuk hiburan yang selalu mengundang gelak tawa penggunanya adalah meme. Bahkan, ada yang menyebut Twitter sebagai gudang meme.

Maraknya meme yang bertebaran, meme adalah sebagai produk khas para pengguna Twitter sebagai media untuk memuaskan hasrat akan humor yang sering kali terkesan “receh”. Tak heran, produk satu ini semakin banyak bermunculan dalam kurun waktu yang singkat.

Beberapa waktu lalu, Twitter sempat ramai dengan kemunculan meme percakapan yang menjadi hiburan baru dan segar. Variasi produk ini memuat gambar dua orang atau lebih yang tampak sedang berinteraksi atau sedang melakukan kegiatan bersama.

Para penggunanya akan memberi dialog dalam bermacam topik. Ciri khasnya adalah percakapan yang terjadi tidak berkesinambungan dengan harapan pembaca. Biasanya percakapan yang muncul adalah dialog tanya jawab antar dua orang atau lebih. Akan tetapi, jawaban tersebut sering jauh dari konteks pertanyaan dan situasi yang ada di dalam gambar. 

Para warganet sering kali berburu meme percakapan di akun base menfess umum. Salah satu akun base umum yang cukup besar dan sudah lama bergabung di Twitter, yaitu akun @convomf. Berikut beberapa contohnya.

Contoh meme percakapan di Twitter

  1. Belajar ikhlas aja dulu. 
Sumber gambar: Twitter akun @convomf
  1. Mencari semangat di tengah gempuran tugas kuliah.
Sumber : Twitter @convomf
  1. Situasi saat Sobat BiSa terbiasa begadang, tetapi ingin tidur teratur.
Sumber= akun Twitter @c0nv0mf

4. Yuk, mulai hidup sehat! 

Sumber: Twitter @convomf

5. Jurus jitu mencari teman di Twitter.

Sumber: Twitter @convomf

6. Kadang ekspektasi sama realita suka beda jauh

contoh meme
Sumber: akun Twitter@barang2gemas

7. “Jangan tahan aku!” Mungkin itu yang dipikirkan Bapaknya.

contoh meme
Sumber: akun Twitter@barang2gemas

8. Motto Masnya mungkin “takut tapi tetap percaya diri”

contoh meme
Sumber: akun Twitter@barang2gemas

9. Pengennya kita love zone, tapi kok jadi friend zone.

contoh meme
Sumber: akun Twitter@barang2gemas

10. Auto galau berhari-hari, sih ini.

contoh meme
Sumber: akun Twitter@barang2gemas

Wadah permainan bahasa warganet

Fenomena tersebut tentunya menjadi sesuatu yang menarik untuk kita lihat dan baca. Tanpa kita sadari ternyata hal itu bisa kita gunakan sebagai media permainan bahasa untuk menimbulkan kesan lucu. Komunikasi yang muncul merupakan fenomena kebahasaan yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari. 

Meme percakapan menjadi permainan bahasa karena di dalamnya menggunakan pola percakapan yang tidak berkesinambungan dan menjadikannya media yang dapat menggelakkan setiap orang yang melihat meme tersebut.

Mengundang gelak tawa para warganet

Misalnya pada meme yang pertama, konteks sebenarnya adalah seorang siswa yang menanyakan materi yang mereka pelajari di kelas. Jawaban yang seharusnya muncul adalah salah satu mata pelajaran di sekolah, tetapi jawaban yang hadir adalah belajar ikhlas.

Hal itu tentu membuat pembacanya itu berpikir sejenak untuk menangkap maksud percakapannya yang nantinya akan menimbulkan respons tertawa dari pembacanya. 

Hadirnya fenomena tersebut menjadi ajang bagi pengguna Twitter untuk bisa berkreasi dan berkarya membuat variasi meme dari permainan-permainan bahasa yang bisa menimbulkan respons untuk tertawa.

Hal tersebut membuktikan bahwa meme adalah wadah permainan bahasa untuk mengekspresikan selera dan hasrat humor para pengguna Twitter.

Baca juga: Podcast, Terobosan Baru di Industri Audio Digital

Dapat menggambarkan kejadian nyata 

Selain sebagai media permainan bahasa oleh warganet, meme juga merepresentasikan kondisi sosial yang ada di masyarakat. Karena banyak mengambil kejadian nyata di kehidupan sehari-hari, tentu ada beberapa unggahannya yang bisa membuat pembacanya merasakan “kesamaan” dari potongan adegan atau percakapan di dalam meme tersebut.

Dari hal tersebut, saya beranggapan bahwa hadirnya konten ini menjadi saran untuk merekonstruksi kejadian nyata yang berkaitan dengan sosial budaya yang ada di dalam masyarakat dalam bentuk lelucon. 

Potret kehidupan yang dibalut dengan nuansa humor

Hal tersebut juga sama dengan pendapat Saint Hoax, pembuat meme di media sosial. Dia mendefinisikannya sebagai media untuk menyampaikan ekspresi budaya, sosial, bahkan politik melalui humor. 

Jika seseorang menganggap postingan tersebut lucu, berarti pesan yang tersampaikan dengan baik pada orang yang memiliki kesamaan yang serupa. Jika tidak, pesannya mungkin kurang tersampaikan dengan baik atau bersifat eksklusif dan hanya beberapa orang saja yang memahaminya. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya perbedaan sosial budaya satu sama lain.

Jadi, meme tidak digunakan untuk melucu atau mencari hiburan semata saja, tetapi dapat digunakan seseorang untuk melatih kreativitasnya bahkan bisa dijadikan media untuk mengasah kemampuan berbahasanya. Selain itu, meme adalah media yang juga mengekspresikan kejadian nyata yang dilihat dan dirasakan lalu dibagikan ke media sosial.

Editor: Iska Pebrina

Cesilia Sasanda

Manusia absurd yang mempunyai beragam mimpi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *