Bookstagram dan Booktok, Komunitas Pencinta Buku di Media Sosial

bookstagram booktok
Sumber: Canva.com

BILIK SASTRA – Sobat BiSa pernah mendengar istilah bookstagram atau booktok? Bagi pencinta buku, mungkin sudah tidak asing dengan dua istilah itu. Sebenarnya, apa itu bookstagram dan booktok? Yuk! Simak selengkapnya.

Apa itu bookstagram dan booktok?

Bookstagram adalah sebuah komunitas pencinta buku yang terbentuk di platform Instagram, sedangkan booktok merupakan komunitas pencinta buku yang terbentuk di platform TikTok. Dengan begitu, orang-orang yang tergabung dalam komunitas tersebut merupakan para pengguna salah satu platform tersebut. Mereka biasa dikenal sebagai content creator atau pembuat konten. 

Hadirnya dua komunitas tersebut dijadikan penggunanya sebagai wadah bagi para pecinta buku untuk saling membagikan pandangannya mengenai suatu buku. Perbedaannya hanya terletak pada platformnya media sosialnya saja.

Membahas hal-hal menarik tentang buku

Dari namanya, tentu saja konten yang dibuat adalah tentang buku. Mulai dari review buku, rekomendasi buku, fakta-fakta menarik dari sebuah buku, hingga hal menarik lainnya seputar buku. Konten tersebut berupa foto atau video beserta caption yang menarik. 

Biasanya buku yang diulas beragam, tetapi buku fiksi adalah buku yang paling banyak dibahas, seperti novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, hingga komik. Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada kreator lain yang mengupas buku non fiksi, seperti buku self improvement, buku pelajaran, dan sebagainya. 

Baca juga: 5 Akun Instagram untuk Belajar Menulis, Tingkatkan Kreativitas!

Awal mula kemunculannya 

Berawal dari penggunaan tagar #bookstagram dan #booktok, para pencinta buku saling terhubung untuk membahas buku favorit mereka atau buku yang baru selesai mereka baca. Banyak akun yang mulai meramaikannya sehingga tagar tersebut menjadi terkenal dan viral di media sosial.  

Di platform TikTok, tagar tersebut merupakan salah satu hashtag terpopuler bahkan sempat menjadi sebuah challenge atau tantangan yang menghubungkan sesama pembuat konten yang mempunyai ketertarikan pada buku. Karena kepopulerannya itu, TikTok memungkinkan para pembuat konten untuk menautkan buku yang sedang ia bahas sehingga pengguna lain bisa membacanya

Menjadi komunitas pencinta buku terbesar di media sosial

Seiring berjalannya waktu, penggunaan tagar tersebut kemudian bertransformasi menjadi sebuah komunitas yang berbasis di media sosial. Di komunitas tersebut, para pengguna atau pembuat konten bisa saling membicarakan topik seputar buku dengan pengguna lain yang memiliki ketertarikan yang sama.

Komunitas tersebut menjadi berkembang pesat dan banyak tersebar di seluruh dunia. Oleh sebab itu, komunitas bookstagram dan booktok menjadi salah satu komunitas pencinta buku terbesar di kedua platform media sosial tersebut.   

Kelebihan bookstagram dan booktok

Maraknya jenis konten tersebut, tidak jarang membuat pengguna lain menjadi tertarik untuk membaca hingga membeli buku yang direkomendasikan. Hal itu tentu dapat meningkatkan penjualan buku yang sedang dibicarakan oleh kreator. Hal itu juga dapat menjadi pendekatan baru untuk mempromosikan sebuah buku bagi para penerbit dengan mengajak para pembuat konten berkolaborasi.

Melalui platform-platform media sosial, pencinta buku bisa saling terhubung dengan mudah. Pembaca bisa berbagi buku bacaannya dan mendapatkan rekomendasi buku bacaan dari pembaca lain. Minat untuk membaca buku juga berpotensi meningkat karena tren dan adanya komunitas pencinta buku yang mudah untuk dikunjungi banyak orang. 

Baca juga: 10 Aplikasi Baca Buku Digital Legal, Puas Baca Buku Favorit!

Tips memulai bookstagram dan booktok

Jika kamu memiliki ketertarikan pada buku dan ingin ikut bergabung dengan komunitas bookstagram atau booktok,  inilah beberapa tips yang bisa membantumu sebagai seorang pemula.

  1. Kamu bisa menggunakan kata-kata tambahan di nama pengguna yang terkait dengan buku, seperti nama tokoh atau judul novel favoritmu bahkan genre buku yang kamu sukai.
  2. Tuliskan biodata yang singkat, padat, dan informatif. Kamu bisa menggunakan beberapa kata kunci seperti genre buku, jumlah buku yang biasa kamu baca, atau tautan website.
  3. Jangan takut untuk mengikuti beberapa akun atau tagar yang relevan dengan hobimu. 
  4. Kamu bisa mengunggah konten pertamamu dengan buku yang sedang kamu baca atau buku favoritmu. Pilihlah foto yang estetik dan sertakan caption yang menarik agar pengguna lain tertarik untuk berkunjung ke akunmu. 
  5. Selain foto, kamu juga bisa membuat konten berupa video.
  6. Agar tetap konsisten, jadwalkan postingan yang ingin kamu unggah. 
  7. Jangan ragu untuk merespon komentar dari pengikutmu sehingga kalian bisa saling berinteraksi satu sama lain.
  8. Terakhir, jangan lupa untuk menggunakan tagar #bookstagram atau #booktok agar pengguna lain bisa melihat konten yang kamu buat.   

Melihat begitu banyak sisi positif dari komunitas tersebut, membuat saya semakin sadar bahwa media sosial bisa menjadi salah satu media untuk menyalurkan hobi bahkan kita bisa saling berinteraksi dengan pengguna lain yang memiliki hobi sama. Nah, apakah Sobat BiSa tertarik untuk bergabung di komunitas tersebut?

Editor: Iska Pebrina

Cesilia Sasanda

Manusia absurd yang mempunyai beragam mimpi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *