BILIK SASTRA – Sobat BiSa sadar, nggak, kalau akhir-akhir ini bahasa isyarat mulai banyak digandrungi? Bukan tanpa alasan, ada banyak yang mulai menunjukkan ketertarikan pada bahasa isyarat dari film atau drama. Berkat kepopuleran drama Twinkling Watermelon dan Silent, mulai banyak orang yang ingin mempelajari bahasa isyarat.
Tahukah kamu bahwa ternyata di Indonesia ada sistem bahasa isyarat tersendiri, loh. Terdapat dua sistem bahasa isyarat, yaitu Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).
Ingin tahu lebih jauh tentang SIBI dan Bisindo? Bilik Sastra sudah merangkum informasi mengenai dua bahasa isyarat tersebut di bawah ini.
Apa itu bahasa isyarat?
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi V, bahasa isyarat merupakan bahasa yang tidak menggunakan bunyi ucapan atau tulisan dalam sistem perlambangannya. Biasanya, bahasa isyarat memakai gestur gerakan tangan, kepala, badan, dan sebagainya.
Bahasa isyarat umumnya teman tuli pakai dan pelajari untuk berinteraksi, mengekspresikan diri, dan membangun hubungan dengan orang lain. Namun, tidak menutup kemungkinan bahasa isyarat juga menarik minat masyarakat umum untuk mempelajarinya.
Pengertian SIBI dan Bisindo
Di Indonesia, terdapat dua bahasa isyarat yang umumnya dipakai, yaitu SIBI dan Bisindo. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) adalah salah satu sarana yang membantu teman tuli untuk berkomunikasi secara lebih luas. Lembaga pemerintah yang membuat tata bahasa ini untuk mendukung pembelajaran teman tuli.
Perwujudan SIBI adalah tatanan yang sistematis mengenai gestur tangan, jari dan gerak lain yang menyimbolkan kosakata bahasa Indonesia. Dalam proses pembakuan sistem ini, ada berbagai tolak ukur dan komponen penting yang mendukung pembentukan susunan kata dan ejaannya.
Di sisi lain, Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) merupakan jenis komunikasi visual dengan memanfaatkan ekspresi untuk berkomunikasi dan berekspresi. Kemunculan bahasa ini secara alamiah muncul dan berkembang melalui proses pemahaman akan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, Bisindo bisa saja berbeda di berbagai daerah.
Baca juga: Bahasa Indonesia Resmi Jadi Bahasa UNESCO, Apa Dampaknya?
Perbedaan SIBI dan Bisindo
Meskipun keduanya termasuk ke dalam bahasa isyarat di Indonesia, ternyata SIBI dan Bisindo mempunyai beberapa perbedaan. Salah satu perbedaan yang signifikan adalah gestur tangannya. SIBI lebih banyak memakai satu tangan, sedangkan Bisindo menggunakan kedua tangan untuk membentuk kata.
Dari asal usulnya, kemunculan Bisindo bisa dianggap lebih dulu muncul dari SIBI. Karena terbentuk secara alami, Bisindo dapat dikatakan sebagai penggerak SIBI lahir.
Selain itu, ranah pemakaian kedua bahasa isyarat ini juga berbeda. Umumnya, SIBI merupakan bahasa isyarat yang menjadi pengantar bahasa di Sekolah Luar Biasa (SLB) atau acara formal. Berbeda dengan Bisindo yang kerap dipakai di kehidupan sehari-hari.
Untuk tata bahasanya juga tidak sama, SIBI dibuat berdasarkan pedoman dan aturan tata bahasa Indonesia karena memang mengadopsi sistem American Sign Language (ASL). Sementara Bisindo cukup berbeda dalam tata bahasanya karena lebih mementingkan ekspresi wajah dalam proses penyampaian ujarannya.
Mana yang lebih sering digunakan?
Setelah mengetahui pengertian dan perbedaan kedua bahasa isyarat tersebut, kira-kira antara SIBI dan Bisindo, mana yang lebih sering dipakai, ya?
Dalam satu studi, menunjukkan bahwa Bisindo efektif dan cukup optimal dalam pemakaiannya daripada SIBI. Bisindo yang tumbuh dan berkembang di tengah teman tuli ini cenderung lebih mudah untuk dipelajari karena lebih ekspresif dan tidak memerlukan tambahan imbuhan. Tidak heran Bisindo dirasa lebih familier dipakai.
Meskipun Bisindo cukup sering teman tuli pakai untuk berkomunikasi, SIBI tetap cukup banyak mereka gunakan. Apalagi dalam acara formal atau program televisi. SIBI jadi pengantar bahasa yang lazim teman tuli gunakan di sana.
Jadi, kurang lebih SIBI ibarat bahasa baku dan Bisindo sebagai bahasa tidak baku yang biasa kita gunakan sesuai situasi dan tempatnya.
Baca juga: Mengenal Dialek, Identitas Budaya Suatu Daerah
Tempat belajar bahasa isyarat
Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih mendalam mengenai SIBI atau Bisindo, sudah ada banyak lembaga bahasa yang menawarkan pembelajarannya. Salah satunya Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo). Pusat bahasa isyarat ini juga sudah tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.
Kalau kamu ingin belajar otodidak, sekarang juga sudah ada banyak sumber literatur atau video pembelajaran interaktif yang tersebar di Internet. Kamu bisa mengunjungi laman pmpk.kemendikbud, berbagai kanal YouTube, hingga aplikasi kamus bahasa isyarat untuk mempelajarinya dengan mudah.
Agar pembelajaran kamu makin maksimal, kamu juga bisa bergabung ke dalam komunitas teman tuli yang ada di daerahmu. Di sana, kamu dan teman-teman lainnya dapat belajar bersama dan membangun hubungan yang lebih akrab.
Adanya bahasa menunjukkan bahwa komunikasi merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Bahasa isyarat menjadi media yang membantu teman tuli untuk berinteraksi dan mengekspresikan perasaannya. Bagaimana, Sobat BiSa? Tertarik untuk mempelajari SIBI dan Bisindo?
Editor: Iska Pebrina
Sumber:
Kamus SIBI. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia. https://pmpk.kemdikbud.go.id/sibi/profil
Nugraheni, Aninditya Sri, Alam Pratiwi Husain, dan Habibatul Unayah. 2021. “Optimalisasi Penggunaan Bahasa Isyarat dengan SIBI dan Bisindo Pada Mahasiswa Difabel Tunarungu di Prodi PGMI UIN Sunan Kalijaga.” dalam jurnal HOLISTIKA: Jurnal Ilmiah PGSD, Vol. V, No. 1, Mei 2021. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika/article/view/9355/5468
Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (PUSBISINDO). https://pusbisindo.org/
Infografis Perbedaan SIBI dan Bisindo
