Penulis: Sri Widiasti
BILIK SASTRA – Kabar baik untuk seluruh rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi pada General Conference atau Sidang Umum UNESCO. Dengan demikian, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ke-10 bersama sembilan bahasa resmi PBB lainnya, yaitu bahasa Inggris, Prancis, Arab, Mandarin, Spanyol, Rusia, Hindi, Italia, dan Portugal.
Usulan Pemerintah Indonesia ini merupakan bentuk realisasi dari pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, yang berisi Pemerintah meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan.
Pengesahan tersebut juga merupakan upaya de jure yan Pemerintah Indonesia lakukan untuk mendapatkan status bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam tataran forum internasional. Usaha tersebut setelah upaya de facto melalui pendirian kantor-kantor penutur asing di 52 negara.
Mendunianya bahasa Indonesia tentu sedikit banyaknya membawa dampak bagi bangsa Indonesia dan bagi bahasa Indonesia itu sendiri. Lalu, kira-kira apa saja dampaknya?
Awal mula bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi UNESCO
Gagasan pengusulan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO mulai dibicarakan sejak bulan Januari 2023. Usulan tersebut muncul dari Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Prancis bersama dengan Wakil Delegasi Tetap (Wadetap) Republik Indonesia untuk UNESCO. Bahasa Indonesia dinilai berpotensi untuk menjadi bahasa resmi Sidang Umum UNESCO.
Kemudian, potensi ini mereka sampaikan kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tepat pada 7 Februari 2023, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama dengan Wadetap RI untuk UNESCO dan Kemdikbudristek melangsungkan pertemuan lanjutan untuk membicarakan potensi dan strategi bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa resmi UNESCO. Dari pertemuan tersebut, pihaknya menyusun proposal pengajuannya.
Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil
Pada bulan Maret 2023, proposal tersebut dikirimkan oleh Perwakilan RI pada Sekretariat UNESCO. Harapannya proposal tersebut bisa masuk dalam agenda sidang Dewan Eksekutif UNESCO pada 10-24 Mei 2023. Kemudian, proposal mendapat persetujuan dan masuk ke dalam agenda Sidang Umum ke-42 UNESCO pada 7-22 November 2023.
Sidang Umum UNESCO ke-42 pada 8 November 2023 berlangsung dengan lancar. Perwakilan Indonesia mempresentasikan proposalnya di hadapan Legal Committee dan menyetujui untuk disidangkan secara pleno.
Tanggal 20 November 2023, dalam sidang pleno, UNESCO menyetujui penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO. Penetapan ini kemudian termuat dalam Resolusi 42 C/28 yang berjudul “Recognition of Bahasa Indonesia as an Official Language of The General Conference of UNESCO”
Baca juga: Mengenal Dialek, Identitas Budaya Suatu Daerah
Alasan bahasa Indonesia jadi bahasa resmi UNESCO
Pengesahan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO dilandasi oleh alasan-alasan yang kuat. Melansir dari akun instagram @badanbahasakemendikbud, ada 10 alasan bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa resmi UNESCO.
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa
Jauh sebelum masa kemerdekaan, tepatnya di tahun 1928, bahasa Indonesia sudah masyarakat gunakan sebagai penyatu bangsa Indonesia yang memiliki beragam suku lewat Sumpah Pemuda.
2 Sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia
Sejak 1945, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bahasa Indonesia menjadi lingua franca. Oleh karena itu, fungsinya sebagai alat yang menjembatani antaretnis di Indonesia dalam berkomunikasi.
3. Ada ratusan juta penutur bahasa Indonesia
Saat ini, terdapat lebih dari 275 juta penutur bahasa Indonesia di Indonesia yang memiliki standar linguistik modern yang kita lihat dari kemapanan leksikon, tata bahasa, dan ejaannya.
4. Minat pemelajar asing untuk mempelajari bahasa Indonesia
Kurang lebih, ada sekitar 3,52% populasi global adalah penutur bahasa Indonesia yang tersebar di 52 negara dengan 150.000 pemelajar asing. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa internasional.
5. Salah satu negara terbesar yang memiliki keragaman sosial budaya
Sebagai negara urutan 15 terbesar di dunia, Indonesia merupakan laboratoratorium hidup yang dinamis untuk mengamati dan mengelola perbedaan sosiokultural.
6. Indonesia aktif dalam kegiatan yang UNESCO adakan
Sejak tahun 1950, Indonesia sudah menjadi anggota aktif UNESCO. Indonesia telah menunjukkan dedikasinya terhadap multikulturalisme serta memanfaatkan wawasan dan kontribusi UNESCO dalam bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta informasi dan komunikasi.
7. Adanya usulan internasionalisasi bahasa Indonesia
Indonesia berfokus untuk menduniakan bahasa Indonesia di tingkat internasional guna mencapai keterlibatan internasional. Sehingga persemian ini menjadi langkah besar bagi masa depan bahasa Indonesia.
8. Partisipasi Indonesia dalam forum dan organisasi internasional
Sejak lama Indonesia menjadi partisipan aktif dan menjalankan peran kepemimpinan di berbagai forum dan organisasi internasional, seperti pada Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang melahirkan gerakan Non Blok.
Kemudian, dengan tekad untuk meneruskan kepemimpinan, meningkatkan kontribusi positif dan mengatasi tantangan global di dunia internasional melalui peran keketuaan seperti dalam Kepresidenan G-20 tahun 2022 dan ASEAN tahun 2023.
9. Upaya untuk memperkuat kolaborasi dengan UNESCO
Pengakuan bahasa indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO ini dapat memperkuat kolaborasi dengan UNESCO dan memberikan manfaat bagi seluruh negara di dunia.
10. Biaya penerjemahan akan Indonesia tanggung
Segala biaya penerjemahan terkait dokumen-dokumen penting untuk kepentingan UNESCO Pemerintah Indonesia tanggung.
Baca juga: Melihat Sastra Indonesia dari Kacamata Gen Z
Dampak yang timbul setelah menjadi bahasa resmi UNESCO
Mendunianya bahasa Indonesia pastinya membawa dampak positif yang meluas bagi bangsa, negara, dan bahasa Indonesia sendiri tentunya. Berikut beberapa dampaknya.
1. Kedudukan bahasa Indonesia meningkat
Penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Sidang Umum UNESCO menjadikan posisi bahasa Indonesia di kancah internasional semakin diperhitungkan. Minat orang asing untuk belajar juga pastinya akan meningkat.
Ke depannya, persentase orang asing sebagai penutur bahasa Indonesia dapat mengalami peningkatan dari jumlahnya saat ini. Selain itu, persebaran negara-negara yang menambahkan bahasa Indonesia ke dalam kurikulum belajarnya juga akan meningkat.
2. Potensi bahasa Indonesia mendunia
Beberapa negara juga sudah memiliki program studi bahasa Indonesia yaitu Australia, Korea Selatan, Inggris, Jepang, dan lainnya. Meluasnya persebaran bahasa Indonesia saat ini, tidak terlepas dari amanat Undang-Undang 1945 dalam pasal 44 atau (1) UU No. 24 Tahun 2009 untuk menginternasionalisasikan bahasa Indonesia.
Selain itu, peresmian ini menjadi penanda bahwa saat ini status bahasa Indonesia di kancah internasional tidak dapat kita ragukan lagi.
Melansir dari video.tribunnewws.com, Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menyebut pengakuan ini sekaligus mengukuhkan posisi bahasa Indonesia yang memang layak menjadi sebagai sebuah bahasa di tengah perdebatan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
3. Terbukanya lapangan pekerjaan
Dengan status baru bahasa Indonesia saat ini juga berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan yang cukup besar. Pasalnya, seluruh dokumen-dokumen penting yang ada dalam Sidang Umum UNESCO akan tersedia juga dalam versi bahasa Indonesia.
Dalam siaran pers Kemenlu RI, dokumen-dokumen ini meliputi naskah konstitusi UNESCO, keputusan-keputusan Sidang Umum, terkhusus yang menyangkut masalah konstitusi dan status hukum UNESCO, serta dokumen penting lainnya akan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Hal ini bisa berpotensi menyerap tenaga kerja yang merupakan peluang besar bagi warga Indonesia yang memiliki keahlian bahasa Indonesia yang baik. Sehingga mereka dapat bekerja sebagai penerjemah dokumen-dokumen tersebut ke dalam bahasa Indonesia sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tidak menutup kemungkinan juga, di masa mendatang dibutuhkan penerjemah bahasa Indonesia secara lisan yang hadir dalam setiap Sidang Umum UNESCO.
Selain itu, dengan semakin mengglobalnya bahasa Indonesia, Pemerintah Indonesia berkoordinasi dengan diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk membantu pemerintah dengan cara bekerja sebagai tenaga pengajar bahasa Indonesia di berbagai negara.
4. Eksistensi Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata
Kini, kehadiran Indonesia di panggung internasional tidak dapat disepelekan lagi. Kabar ini membawa pengaruh yang signifikan. Apalagi dalam rangka penguatan posisi Indonesia di forum dan organisasi internasional untuk menjaga kestabilan politik dunia serta perdamaian dunia.
Duber RI, Mohammad Oemar, menyebut pengakuan bahasa Indonesia ini membawa dampak positif. Bukan hanya dalam lingkup nasional saja, melainkan dalam kancah internasional. Hal itu bertujuan untuk mewujudkan perdamaian, keharmonisan, dan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sebelum peresmian tersebut, peran serta Indonesia di forum internasional sudah terlihat. Sebut saja pada gelaran Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 silam, G-20 pada 2022 lalu, serta ASEAN di tahun 2023.
Krusialnya partisipasi Indonesia dalam terwujudnya perdamaian dunia juga dapat kita lihat saat Perang Rusia-Ukraina. Indonesia menjadi jembatan perdamaian bagi kedua negara yang tengah berkonflik ini. Selain itu, Pemerintah Indonesia dengan gencarnya menyuarakan penyelesaian konflik Israel-Palestina di berbagai forum internasional.
Nah, bagaimana, Sobat BiSa? Dengan status baru bahasa Indonesia saat ini, pastinya menjadi kebanggaan kita semua sebagai warga negara Indonesia. Kedudukan bahasa Indonesia juga tidak bisa diremehkan lagi.
Eksistensi Indonesia di forum internasional juga kian diperhitungkan kehebatannya. Kira-kira dampak apa lagi yang muncul setelah mendunianya bahasa Indonesia saat ini?
Editor: Iska Pebrina
Sumber:
Badan Bahasa Kemendikbud. 2023. “Kabar Gembira Untuk Masyarakat Indonesia, Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Resmi dalam Sidang Umum UNESCO”. Instagram @badanbahasakemendikbud. 24 November 2023. https://www.instagram.com/p/Cz5KT2aLKgB/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==
CNN Indonesia. 2023. “Ivan Lanin Ungkap Dampak Penting Bahasa Indonesia Diakui UNESCO”. Cnnindonesia.com. 24 November 2023. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20231121190529-241-1027240/ivan-lanin-ungkap-dampak-penting-bahasa-indonesia-diakui-unesco/1
CNN Indonesia. 2023. “Apa Arti bagi RI usai Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO?”. Cnnindonesia.com.24 November 2023. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20231121182239-106-1027218/apa-arti-bagi-ri-usai-bahasa-indonesia-jadi-bahasa-resmi-unesco
Dewi. 2023. “Kita Harus Bangga Bahasa Indonesia Sudah Resmi Digunakan di Sidang Umum UNESCO”. Voi.id. 24 November 2023. https://voi.id/bernas/332583/kita-harus-bangga-bahasa-indonesia-sudah-resmi-digunakan-di-sidang-umum-unesco
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 2023. “Bahasa Indonesia Ditetapkan sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO: Kemenlu.go.id. 23 November 2023. https://kemlu.go.id/portal/id/read/5531/berita/bahasa-indonesia-ditetapkan-sebagai-bahasa-resmi-konferensi-umum-unesco
Umi Wakhidah. 2023. “Bahasa Indonesia Resmi Jadi Bahasa Ke-10 UNESCO: Dampak Positif ke Banyak Sektor, Jokowi Akui Bangga.” Video.Tribunnews.com. 24 November 2023. https://video.tribunnews.com/view/675355/bahasa-indonesia-resmi-jadi-bahasa-ke-10-unesco-dampak-positif-ke-banyak-sektor-jokowi-akui-bangga