Penulis: Salisa Putri Fathica
BILIK SASTRA – Sobat BiSa tahu, nggak, sih, bahwa ternyata ada ragam bahasa ilmiah dalam bahasa Indonesia, loh? Sobat BiSa yang berkecimpung di bidang tersebut, pasti sudah tidak asing membuat tulisan-tulisan ilmiah, seperti makalah, jurnal, dan paper. Nah, tulisan-tulisan tersebut banyak penulis buat dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Berbeda dengan bahasa yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun menulis novel atau cerpen, bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri yang khas, seperti logis, formal, objektif, lugas, dan masih banyak lagi.
Agar lebih mengetahui tentang ragam bahasa ilmiah, yuk, mari kita bahas bersama!
Apa itu ragam bahasa ilmiah?
Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu bahasa Indonesia yang ada dalam menulis karya ilmiah. Ragam bahasa ini biasanya penulis gunakan untuk mewadahi dan mencerminkan sifat keilmuan dari suatu karya ilmiah.
Bahasa ilmiah biasanya digunakan oleh para ilmuwan, peneliti, dan akademisi untuk membuat karya tulis mereka, seperti jurnal ilmiah, makalah, laporan penelitian, tesis, dan disertasi. Menurut Kusumaningrum (2019) dalam Hariadi (2022), ragam bahasa ilmiah banyak penulis gunakan untuk melaporkan atau membahas tentang hasil kegiatan ilmiah dari suatu penelitian ilmiah.
Selain itu, ragam bahasa ini kerap kita gunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, ataupun gabungan dari keempatnya.
Baca juga: 6 Kata Estetik dalam Bahasa Indonesia yang Jarang Digunakan
Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri khas tersendiri yang membedakanya dengan ragam bahasa Indonesia lainnya. Ciri-ciri ini sangat penting mendukung proses penyusunan kalimat dalam pembuatan karya ilmiah kamu.
1. Cendekia
Kalimat pernyataan yang seksama sehingga mudah pembaca pahami sehingga tidak menimbulkan misinterpretasi.
2. Lugas dan jelas
Bahasa yang kita gunakan mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan tidak bermakna ganda agar informasi dapat tersampaikan dengan jelas tanpa adanya kesalahan menafsirkan isi kalimat
3. Bertolak dari gagasan
Penyampaian informasi tidak bersifat subjektif tetapi berorientasi pada gagasan. Ciri ini setiap penulis gunakan oleh kalimat pasif dengan tujuan agar gagasan tersampaikan dengan baik meskipun dengan kalimat yang singkat.
4. Bersifat formal
Kalimat dalam karya ilmiah bersifat baku yang mengandung kelengkapan unsur wajib, seperti subjek dan predikat, ketepatan penggunaan kata fungsi, kosa kata, dan sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Kamu bisa menggunakan KBBI untuk membantu membuat kalimat yang baik dan formal.
5. Objektif
Setiap kalimat harus memiliki landasan yang jelas dan terbukti kebenarannya dari sumber yang jelas.
6. Padat dan ringkas
Tidak ada pemborosan kalimat atau berlebihan, tetapi informasi dapat tersampaikan dengan jelas dan mendetail.
7. Konsisten
Setiap unsur bahasa, istilah, tanda baca, dan tanda-tanda lain penulis gunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia secara terus menerus. Pada karya tulis ilmiah seringkali kita jumpai penggunaan tanda baca yang stabil, kebanyakan tanda koma, tanda titik, tanda tanya, dan tidak pernah kita lihat adanya penggunaan tanda seru.
Pentingnya ragam bahasa ilmiah dalam karya tulis
Berikut beberapa alasan ragam bahasa ilmiah sangat berperan penting dalam penyusunan sebuah karya tulis ilmiah.
- Adanya bahasa ilmiah dapat membantu memahami informasi karya ilmiah secara jelas dan tepat tanpa adanya misinterpretasi atau makna ganda.
- Menggunakan kata-kata netral dan objektif dapat mempertahankan integritas ilmiah dari suatu karya tulis.
- Penggunaan istilah teknis dalam ragam bahasa ini yang tentunya memiliki definisi khusus ini memudahkan para peneliti untuk berkomunikasi dengan tepat mengenai konsep-konsep khusus tersebut
- Ragam bahasa ilmiah yang rinci dan mendetail memudahkan para pembaca dan peneliti untuk mengikuti metode penelitian dan analisis data yang penulis lakukan dalam penelitiannya
- Dapat menunjukkan profesionalisme dari para peneliti dalam keahlian di bidangnya
- Kamu sebagai penulis akan memiliki kualitas tulisan yang baik, tercermin sikap ilmiah, kehati-hatian, cendekiawan, kecermatan, kebijaksanaan, dan kecerdasan.
Baca juga: Cari Tahu Padanan Kata Istilah-Istilah Asing di Media Sosial
Pedoman penulisan dalam bahasa ilmiah
Dalam menulis sebuah karya tulis ilmiah menggunakan bahasa ilmiah tentu terdapat pedoman-pedoman khusus yang harus setiap penulis perhatikan. Pedoman yang dapat Sobat BiSa jadikan acuan secara umum adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEBI).
Pedoman-pedoman secara khusus di bidang ilmiah, berikut dijabarkan di bawah
1. Penggunaan istilah asing
Berdasarkan PUEBI (2003), penggunaan istilah asing atau nama ilmiah harus penulis tulis dengan huruf miring. Namun, jika istilah tersebut masih belum familiar, maka dapat diberikan penjelasan sehingga para pembaca tidak bingung
2. Lambang
Karya tulis ilmiah yang menggunakan satuan tidak diawali dengan huruf kapital jika satuan tersebut diambil dari nama orang. Misalnya, kilogram = kg.
Lambang mata uang juga tidak diawali dengan huruf kapital kecuali dalam bentuk singkat, menggunakan lambang dan huruf kapital. Misalnya, 10.000 rupiah = Rp10.000,00 dan 25 yen = Y25.
3. Penulisan nama latin
Menurut Mien A. Rifai (1995) dalam Setiorini (2010), nama ilmiah, marga, jenis, anak jenis, varietas, dan forma makhluk ditulis dengan huruf cetak miring kecuali nama ilmiah takson di atas tingkat marga. Misalnya, Oryza sativa.
4. Antara bahasa Indonesia dan bahasa asing
Jika karya tulis kamu menggunakan bahasa asing maka kamu harus mengikuti aturan dan pedoman sesuai bahasa tersebut dan jika terdapat bahasa Indonesia di dalamnya maka harus ditulis dalam cetak miring, begitupun sebaliknya.
Nah, setelah mengetahui lebih banyak tentang ragam bahasa ilmiah dalam bahasa Indonesia dan pentingnya dalam menulis karya tulis ilmiah semoga dapat membantu Sobat BiSa dalam menyusun sebuah karya tulis dengan baik dan sesuai pedoman.
Editor: Iska Pebrina
Infografis
Sumber:
Hariadi, A., 2022, Gaya Bahasa Ragam Ilmiah dalam Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Angkatan 2017/2018 STKIP PGRI Trenggalek, Jurnal Pendidikan Dewantara, 8(1): 51-61.
Pujiati, 2024, Ragam Bahasa Ilmiah dan 8 Ciri Khas yang Dimiliki, penerbitdeepublish.com, diakses pada 15 Maret 2024 https://penerbitdeepublish.com/bahasa-ilmiah/
Setiorini, R. A., 2010, Analisis Penggunaan Tata Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus Artikel Ilmiah, Visi Pustaka, 12(1): 6-10.Uma, B., 2023, Pentingnya Bahasa Ilmiah untuk Karya Tulis, bamai.uma.ac.id, diakses pada 15 Maret 2024 https://bamai.uma.ac.id/2023/07/21/pentingnya-bahasa-ilmiah-untuk-karya-tulis/