Penulis: Salwa Aulia Rohmah
BILIK SASTRA – Sobat BiSa pernah mendengar istilah thrifting? Thrifting kini menjadi tren yang digemari oleh kalangan anak muda di Indonesia. Tren ini muncul dari keinginan untuk gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan terjangkau. Apalagi semakin meningkatnya apresiasi terhadap fashion vintage dan unik.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang tertarik untuk berbelanja barang bekas untuk menemukan barang-barang unik dengan harga yang terjangkau. Kira-kira, kenapa, ya, para remaja saat ini sangat menggemari budaya thrifting ini?
Apa itu Thrifting?
Thrift merupakan barang bekas atau second hand yang masih dalam kondisi layak pakai, seperti pakaian, elektronik, atau benda-benda antik lainnya. Thrifting adalah istilah yang mengacu saat seseorang mencari dan belanja barang bekas. Faktanya, kegiatan thrifting ini semakin hari semakin banyak peminatnya, loh.
Thrifting juga merupakan budaya membeli barang bekas dengan harga yang lebih murah sebagai alternatif untuk membeli barang baru dengan harga yang lebih mahal. Kegiatan thrifting biasanya dilakukan untuk mencari pakaian. Namun, tidak menutup kemungkinan barang-barang lain seperti perabotan rumah tangga, buku, dan mainan.
Awal mula tren budaya thrifting di Indonesia
Budaya thrifting di Indonesia diperkirakan telah muncul sejak 1980-an. Awalnya berkembang di wilayah pesisir laut Indonesia. Pada saat itu, bisnis barang bekas berawal dari pengiriman berupa ball yang masuk melalui pesisir Indonesia. Pada akhirnya, bisnis barang bekas ini tersebar ke berbagai wilayah termasuk Pulau Jawa.
Tren thrifting di kalangan remaja mulai populer di tahun 2010-an karena banyak remaja yang ingin tampil beda. Selain itu, thrifting juga dapat lebih menghemat pengeluaran untuk membeli pakaian.
Dengan membeli pakaian bekas yang masih layak pakai, mereka dapat mengurangi limbah tekstil dan mendukung gerakan zero waste. Selain itu, banyak pakaian bekas yang ada di thrift shop masih dalam kondisi bagus. Bahkan, memiliki desain unik yang tidak jarang kita temui di toko-toko pakaian umumnya.
Keuntungan thrifting
Tren thrifting yang para remaja gemari ini ternyata memiliki beberapa keuntungan, loh! Kira-kira, apa saja, ya, keuntungannya?
1. Harganya terjangkau dengan kualitas yang baik.
Barang-barang yang ada di thrift shop biasanya dijual dengan harga yang lebih murah daripada dengan barang baru. Meski begitu, kualitas barang yang ada di thrift shop masih terjaga dan masih layak pakai.
2. Bisa mendapatkan barang yang sudah tidak diproduksi lagi.
Dengan beragamnya pakaian yang ada di thrift shop, kita bisa mendapatkan barang yang sudah tidak diproduksi lagi. Dengan begitu, kita bisa memiliki barang yang unik dan langka.
3. Barang yang unik dan beragam.
Barang-barang yang terdapat di thrift shop sangat beragam dan unik. Pembeli bisa bebas memilih barang yang sesuai dengan gaya fashion mereka.
Tips saat thrifting
Ketika ingin berbelanja di thrift shop, tentunya ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan supaya tidak menyesal setelah membelinya.
1. Cari thrift shop yang terpercaya
Pastikan toko thrift yang kamu kunjungi itu terpercaya dan menjual barang-barang yang masih layak pakai. Kamu juga harus memastikan bahwa toko tersebut mendapatkan penilaian yang baik dari pelanggannya.
2. Cek harga
Meski harga barang di thrift shop biasanya lebih murah dari barang baru, kamu harus tetap memastikan bahwa harga yang tertera masih wajar dan sepadan dengan kondisi dari barang tersebut.
3. Cari barang yang bisa dipadukan
Ketika membeli baju di thrift shop, hal penting lainnya yang harus dipikirkan adalah untuk memadukan baju-baju tersebut. Jadi, kamu harus membayangkan padu padan yang cocok dan sesuai.
Bisa mendapatkan kualitas barang yang bagus dengan harga yang lebih murah menjadi alasan mengapa budaya tersebut sangat populer di kalangan remaja. Selain itu, thrifting juga ternyata dapat mengurangi limbah pakaian.
Bagaimana, Sobat BiSa? Setelah membaca beberapa keuntungan tentang budaya kekinian ini, apakah kalian juga tertarik untuk berbelanja melalui thrift shop? Atau kalian termasuk salah satu penggemar budaya thrifting?
Editor: Iska Pebrina