Penulis : Franzeska Aurellia Oenang
BILIK SASTRA – Apakah Sobat BiSa pernah melihat seseorang yang ketika gugup cenderung untuk mondar-mandir tidak bisa diam, menggigit kuku, dan perilaku lainnya yang menunjukkan bahwa ia sedang cemas.
Tidak hanya saat gugup, misalnya juga saat seseorang melakukan presentasi, berbicara dengan orang lain, dan berbagai situasi lainnya yang dapat menunjukkan bahasa tubuh atau body language seseorang.
Menurut Sobat BiSa sendiri, seberapa penting body language itu, dan apakah bahasa tubuh adalah sesuatu yang sepenting itu? Pada artikel ini, yuk kita bahas sama-sama seputar body language!
Apa itu bahasa tubuh?
Menurut sebuah artikel dari Universitas Gadjah Mada mengenai Public Speaking, bahasa tubuh adalah gerakan alamiah yang dihasilkan oleh seseorang tanpa adanya rekayasa dan diluar kontrol seseorang. Berdasarkan body language tersebut, kita dapat mengetahui apa sebenarnya isi pikiran seseorang dan apa yang tengah mereka rasakan.
Gerakan-gerakan tubuh yang kita keluarkan juga dapat menghasilkan impresi kepada orang yang melihat body language kita. Mereka langsung dapat menilai ketika kita sedang merasa gugup, senang, risih, dan reaksi lainnya.
Gerak gerik yang menjadi body language merupakan hal yang menarik untuk kita pelajari lebih lanjut untuk dapat lebih mengenal seseorang.
Baca juga: SIBI dan Bisindo, Mengenal Bahasa Isyarat di Indonesia
Pentingnya bahasa tubuh dalam komunikasi
Biasanya, body language sendiri sangat terlihat ketika kita melakukan public speaking, misal presentasi, mengajar, mengisi acara, dan banyak kegiatan lainnya yang membutuhkan keterampilan berbicara di depan khalayak umum.
Biasanya, gugup menjadi hal yang dirasakan kebanyakan orang di saat momen-momen tersebut, dan dapat terlihat dari body language mereka.
Body language sangatlah penting sebagai bagian dari komunikasi non-verbal. Jenis komunikasi tersebut dapat memberitahukan informasi tersirat yang tidak disampaikan melalui kata-kata. Body language seseorang dapat mengindikasikan bahwa ia tengah merasa risih, nyaman, cemas, dan berbagai pengungkapan emosi lainnya.
Selain itu, bahasa tubuh adalah cerminan dari tingkat kepercayaan diri seseorang. Seseorang yang memiliki body language positif, terbuka, sangat open terhadap sekitarnya menggambarkan bahwa ia memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik, dan begitu juga sebaliknya. Sehingga, body language memiliki peran yang krusial di dalam kehidupan kita.
Body language yang menjadi sebuah budaya
Tak hanya dalam dunia public speaking dan formal sehari-hari, gerakan tubuh sendiri juga sudah menjadi salah satu bagian dari kebudayaan suatu negara yang dapat menunjukkan ciri khas negara tersebut.
Faktanya, bisa saja body language yang di suatu negara dianggap bentuk kesopanan dan keramahan, di negara lain malah dianggap kasar dan kurang pantas. Tidak semua negara menginterpretasikan sebuah body language sama.
Contoh body language yang khas dari sebuah negara adalah Jepang dan Korea. Dalam hal sapa menyapa, ciri khas mereka adalah membungkuk satu sama lain. Tetapi, di India, biasanya orang mengucapkan “namaste” sambil mengatupkan kedua tangan.
Baca juga: Retorika sebagai “Kail” dalam Komunikasi
Contoh budaya dengan memanfaatkan bahasa tubuh
Di Eropa, cium pipi merupakan cara menyapa yang umum. Di Indonesia, saat menyapa, tentu budaya kita bukanlah membungkuk, melainkan salaman tangan ataupun melambaikan tangan.
Selain Jepang yang memiliki budaya khas membungkuk, di India juga terdapat suatu body language yang sangat unik, yaitu menggeleng-gelengkan kepala yang memang sudah sangat menempel dengan pandangan orang-orang terhadap orang India.
Di Indonesia sendiri, yang sangat khas dan Indonesia sekali adalah ketika lewat di depan orang yang lebih tua, harus membungkuk dengan salah satu tangan menyentuh dada dan tangan lainnya lurus ke bawah sembari mengucapkan permisi.
Nah, Sobat BiSa sekarang sudah mengetahui lebih lanjut tentang bahasa tubuh adalah sebuah hal yang penting dalam ranah komunikasi dan bagaimana kaitannya dengan sebuah budaya dan menjadi pencerminan akan norma-norma khusus yang ada dalam suatu budaya.
Apakah Sobat BiSa sudah menerapkan body language yang baik dan benar, baik dalam public speaking maupun dalam konteks budaya?
Editor:Iska Pebrina
Sumber:
Dwi, Yoga. 2019. “Body Language”. 6 Maret 2024. https://publicspeaking.sv.ugm.ac.id/2019/12/04/body-language/
Zuccet, Elinor. 2023. “Body Language in Different Cultures Around The World: A Top Guide”. 6 Maret 2024. https://www.berlitz.com/blog/body-language-different-cultures-around-world