Cerpen “Raksasa dan Sebatang Pohon dalam Kepalaku”, Belenggu Pikiran Negatif

Ilustrasi cerpen raksasa dan sebatang pohon dalam kepalaku
Sumber: freepik.com

BILIK SASTRA – Setiap manusia memiliki cara yang berbeda dalam tumbuh dan berkembang. Tentunya, semua ini juga mencakup lingkungan tempat tinggal mereka. Mungkin ada yang hidup di lingkungan yang sehat dan mendapatkan kasih sayang yang cukup. Sebaliknya, ada juga yang hidup tanpa mendapatkan kehangatan. 

Hal itu cukup menjadi alasan lahirnya pikiran negatif yang membelenggu setiap hati dan pikiran manusia. Seperti cerpen”Raksasa dan Sebatang Pohon dalam Kepalaku” karya Firman Fadilah yang terbit di Suara Merdeka pada 14 Desember 2023. Memangnya cerpen ini bercerita tentang apa, ya?

Sinopsis cerpen “Raksasa dan Sebatang Pohon dalam Kepalaku”

Cerpen ini menceritakan perjuangan hidup tokoh Aku yang melawan raksasa dan sebatang pohon yang tumbuh dalam kepalanya. Selama hidupnya, ia berusaha untuk mengalahkan raksasa yang selalu mengendalikannya. Ia juga ingin menghancurkan pohon yang menjadi tempat tinggal raksasa. 

Tokoh Aku tahu bahwa raksasa dan sebatang pohon itu lahir dari kebencian hingga penderitaan yang ia alami semasa hidupnya. Di masa hidupnya, ia tinggal bersama dengan ayahnya yang gemar mabuk-mabukan dan berjudi. Sampai suatu hari, tokoh Aku dijadikan taruhan, mendapat kekerasan, hingga pelecehan.

Baca juga: Penerimaan Diri sebagai Proses Memulihkan Luka

Nilai dari cerpen “Raksasa dan Sebatang Pohon dalam Kepalaku”

Cerpen ini memberitahukan kepada pembaca bahwa di dunia ini ada berbagai jalan hidup yang berbeda-beda, layaknya tokoh Aku. Ia memiliki jalan hidup yang berliku. Perjuangannya untuk keluar dari lubang hitam pun sangat sulit. 

Pasalnya, ia membutuhkan niat yang kuat dan belas kasih dari dirinya sendiri. Namun, ia tetap berjuang untuk mengalahkan pikiran negatifnya dan memaafkan segala keadaan. 

Selain itu, cerpen ini juga memberikan gambaran jelas tentang kondisi tokoh Aku yang berasal dari keluarga broken home. Adanya cerpen ini juga dapat membuat kita merenungkan kehidupan yang kita jalani. Misalnya, tokoh Ayah yang hidup dengan kecanduan judi dan mabuk-mabukan sehingga berdampak buruk pada anaknya yang terbukti dengan tokoh Aku yang menderita. 

Baca juga: Daily Dose of Sunshine (2023): Mengenal Jenis-Jenis Penyakit Mental

Diksi dan kiasan yang unik

Secara keseluruhan, penulis menarasikan perasaan tokoh Aku secara detail. Terlebih saat melawan raksasa, emosi yang hadir pada tokoh Aku juga sangat jelas, seperti pikiran-pikiran negatif yang terlintas dalam kepalanya. Bahkan, kengerian pikiran negatifnya dalam memberikan solusi. 

Walaupun begitu, saya juga menyukai ending tokoh Aku dalam menghadapi permasalahannya. Meskipun saya belum tentu bisa melakukannya karena pengalaman hidup yang tokoh Aku alami, ini sungguh membuat hati terasa sakit saat membacanya. 

Selain itu, saya mengagumi sifat juang tokoh Aku dalam melawan pikiran negatif yang telah melahap dan mengendalikan hidupnya. Meski peristiwa traumatis yang ia alaminya telah memengaruhi mental, emosi, dan moralnya, ia tidak lantas menyerah. 

Keunikan cerpen ini juga terletak pada diksi dan kiasan yang digunakan. Penulis mampu menceritakan perjalanan tokoh Aku dengan diksi yang mampu membuat pembaca bergidik ngeri. Kiasan ‘raksasa’ dan ‘pohon’ yang digambarkan secara nyata hidup mengacau dalam kepala tokoh Aku juga patut diapresiasi. 

Nah, bagi Sobat BiSa yang penasaran dengan perjuangan hidup tokoh Aku dalam cerpen “Raksasa dan Sebatang Pohon dalam Kepalaku” bisa langsung baca di sini, ya!

Editor: Iska Pebrina

Eleonora Geashinta

Penikmat drama, film, dan musik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *