Film Agak Laen (2024), Sukses Mengundang Tawa Penonton

Poster film Agak Laen
Sumber: imdb.com

Penulis: Ihsan Nugroho

BILIK SASTRA – Halo Sobat BiSa! Di awal Februari 2024, Imajinari bersama sutradara Muhadkly Acho berhasil merilis film Agak Laen yang tayang di bioskop Indonesia. Film dengan genre komedi-horor ini sukses menarik perhatian banyak orang.

Sejak dua minggu penayangannya, film ini tembus hingga 4,3 juta penonton dan menjadi salah satu film original (bukan remake atau adaptasi) terlaris. Lantas, bagaimana kisah dalam film ini? Yuk Simak ulasannya!

Sinopsis film Agak Laen

Film Agak Laen berawal keinginan Oki yang ingin bergabung menjadi anggota wahana Rumah Hantu dalam sebuah Pasar Malam. Ia memohon pada Jegel, Boris, dan Bene agar dapat bekerja di sana. Oki kesulitan mencari pekerjaan sebab ia memiliki riwayat sebagai narapidana. Jegel, Boris, dan Bene berlakon sebagai hantu saat bekerja.

Awalnya mereka menolak, karena pendapatan mereka tidak cukup banyak untuk menggaet anggota baru. Namun dengan jurus jitu, Oki berhasil meyakinkan ketiga orang tersebut dan membangun Rumah Hantu menjadi lebih seram. 

Pada hari pembukaan Rumah Hantu yang sudah direnovasi, mereka kedatangan seorang “Bapak-Bapak”. Ternyata wahana itu memang lebih menakutkan dari sebelumnya, sampai-sampai si Bapak mati ketakutan. 

Diluar dugaan, wahana Rumah Hantu justru menjadi rumah berhantu yang sebenarnya. Oki, Jegel, Boris, dan Bene tidak melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib. Mereka berempat didesak oleh keadaan untuk mencari nafkah. Si Bapak yang dikubur dalam wahana, justru mendatangkan rejeki. Wahana Rumah Hantu menjadi ramai pengunjung.

Baca juga: Ngeri-Ngeri Sedap, Bangkitnya Film Bertema Kedaerahan

Latar cerita yang unik

Tidak banyak perubahan dalam latar/setting film. Meski demikian, tidak menjadikan film terasa lama dan membosankan. Pemilihan wahana Rumah Hantu sebagai latar tempat utama konflik terjadi bukan sembarang asal lucu saja, tetapi dipikirkan dengan baik sesuai dengan jalannya cerita (konflik utama).

Sejak awal trailer keluar, orang-orang dibuat tertarik dengan tampilan film yang bernuansa fantasi yang sesuai dengan latar/setting film di wahana pasar malam. Meski demikian, color grading dalam film masih nyaman untuk penonton lihat, tidak berlebihan.

Komedi yang hadir juga tidak serta merta berasal dari dialognya saja. Situasi dan suasana yang tampak konyol dan natural seringkali mengundang gelak tawa bagi para penontonnya.

Penokohan dan karakter yang kuat dalam film Agak Laen

Aktor/aktris dalam film kebanyakan berlatar belakang Stand Up Komedi yang namanya tidak asing di publik seperti Bene Dion, Oki Rengga, dan Indra Jegel. Meski tetap terjun dengan baik ke dalam cerita, mereka membawa persona komika yang sudah melekat di diri mereka, sehingga dalam melempar jokes di cerita penonton dapat menerima itu dengan baik.

Aktor/aktris yang bukan berasal dari dunia komedi juga mampu bermain dengan apik. Akting Indah Permatasari dengan memuaskan mampu menggambarkan seorang pelakor yang gegabah dan menyebalkan. 

Tidak semua tokoh memaksakan menggunakan dialek khas Batak (Medan). Terdapat beberapa karakter lain yang menggunakan dialek daerah mereka. Logat yang beragam itu pula yang menciptakan komedi natural. 

Baca juga: Bulan Lebam di Tepian Toba (2009), Angkat Unsur Adat Batak

Pengembangan konflik dan yang rapi dan logis

Konflik dalam film sebenarnya bukan konflik yang sangat kompleks. Namun dalam penyelesaiannya, latar belakang setiap tokoh turut mendukung sehingga alur yang ditampilkan menjadi rapi. Tidak ada plot hole dalam film ini, nggak menyisakan tanda tanya akan satu-dua persoalan.

Konflik selesai dengan logis, tidak dipaksa lucu. Bukan plot twist yang mendadak. Namun, di awal film, ada beberapa jokes yang miss karena lelucon yang terasa kurang umum untuk dimengerti banyak orang. 

Punchline bertubi-tubi memang menggelitik perut penonton dan menjadi kekuatan film ini, namun sayangnya banyak pula penonton yang melewatkan beberapa jokes karena belum selesai menertawakan jokes sebelumnya.

Ada beberapa dark jokes yang menyinggung agama dan Pemerintahan membuat beberapa penonton tidak leluasa. Namun terkait hal ini, saya rasa bergantung pada selera humor masing-masing.

Lalu bagaimana kisah selanjutnya dari Oki dan kawan-kawannya di Rumah Hantu? Apakah mereka berhasil melalui masalah mereka? Bagi Sobat BiSa yang penasaran, kalian bisa menonton film ini yang sampai sekarang masing tayang di bioskop kesayangan kalian atau bisa tonton trailernya dahulu di sini.

Editor: Iska Pebrina

krubisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *