BILIK SASTRA – Pasca kesuksesan film Ngeri-Ngeri Sedap, film yang mengangkat tema Batak semakin banyak. Sepanjang tahun 2024 ini saja, sudah ada tiga film yang tayang di bioskop Indonesia.
Salah satunya adalah film Tulang Belulang Tulang yang mengangkat cerita tentang adat Batak mangokkal holi. Penasaran budaya adat Batak seperti apa yang ada pada film? Berikut ulasan singkat yang menarik untuk dibaca dulu.
Sinopsis film Tulang Belulang Tulang
Film Tulang Belulang Tulang ini menceritakan tentang keluarga Batak yang hendak melakukan acara adat mangokkal holi, yaitu membongkar kembali makam untuk mengumpulkan sisa tulang-belulang (holi) untuk memindahkannya ke tugu.
Keluarga Batak ini terdiri dari Papi Mondo (David Saragih), Mami Laterina (Atiqah Hasiholan), Hasian atau Cian (Tasha Siahaan), Alon (Cornel Nadeak), Tulang Ucok (Tanta Ginting). Sementara itu, makam yang akan mereka bongkar adalah makam Tulang Tua (Landu Simatupang), kakek buyut dari Cian dan Alon.
Awalnya, kakek buyut dimakamkan di Bandung, tetapi mereka hendak memindahkannya ke kampung halaman, yaitu di dekat Danau Toba. Mereka pun membongkar makam kakek buyut untuk membawa tulang-belulang ke kampung.
Namun, di perjalanan, koper yang berisi tulang-belulang itu tertukar dengan koper penumpang lain. Mereka pun mengusahakan berbagai upaya untuk mengambil kembali koper yang berisi tulang-belulang itu. Di sinilah perjalanan keluarga dalam film Tulang Belulang Tulang ini akan dimulai.
Budaya Batak yang kental dalam film Tulang Belulang Tulang
Dalam film Tulang Belulang Tulang ini, budaya Batak begitu terasa. Mulai dari cara bicara, pakaian, hingga perilaku, semua benar-benar khas budaya Batak.
Terutama untuk tokoh Mami Laterina (Atiqah Hasiholan) yang sangat menunjukkan ‘ibu-ibu Batak’. Image anggun seorang Atiqah Hasiholan sontak hilang saat memerankan tokoh Mami, seperti saat marah, bersikap rempong, dan saat beradu mulut dengan sesame ibu-ibu Batak.
Selain itu , makanan khas Batak seperti lappet dan saksang juga tentunya turut menghiasi film Indonesia ini. Pastinya tradisi margondang atau memainkan musik sambil berjoget saat acara adat juga tidak ketinggalan.
Baca juga: Film Pendek TOPI Tindak, Tanduk, Subasita: Tata Krama Masyarakat Jawa
Sajikan unsur komedi di saat genting
Satu hal yang sangat menonjkol dalam film bertema budaya Batak ini adalah komedinya. Ya, bisa saya katakan bahwa 90% aspek film ini adalah komedi. Mulai dari awal hingga akhir, penonton tidak diberi celah untuk tertawa.
Bahkan, di saat genting seperti koper tertukar hingga saat mengalami pencurian, film ini tetap menyajikan komedi yang mampu mengundang gelak tawa.
Terutama tokoh Tulang Ucok dan Alon yang merupakan pemegang kunci komedi dalam film ini. Tindakan dan perkataan keduanya kadang mampu melampaui ekspektasi sehingga menimbulkan kelucuan yang tidak terduga.
Baca juga: Film Agak Laen (2024): Sukses Mengundang Tawa Penonton
Kutipan yang sarat akan makna mendalam
Meski begitu, jangan salah kaprah dulu. Walau 90% komedi, 10% sisanya justru bisa membuat kamu menangis atau setidaknya menitikkan air mata.
Satu kutipan yang sangat membekas dari film satu ini adalah dialog kakek buyut yang kurang lebih berbunyi seperti berikut.
“Pantas saja anakku tidak mau mendengarkan perkataanku karena aku pun tidak pernah mendengarkan perkataan anakku.”
Kakek buyut memang diceritakan sekilas tidak begitu akur dengan anaknya. Ini juga mungkin bisa menjadi pengingat bahwa tidak hanya orang tua yang ingin didengarkan, tetapi anak juga ingin didengar oleh orang tuanya.
Selain itu, dialog kakek buyut di akhir film juga sangat membekas dan sangat bagus sebagai penutup film, kurang lebih sebagai berikut.
“Kita terlalu fokus ingin dikenang seperti apa. Padahal yang terpenting adalah apa yang kita kenang.”
Kalimat di atas seolah-olah ingin menekankan kita untuk fokus membuat kenangan-kenangan indah selama hidup dibanding berusaha memenuhi ekspektasi orang lain, yang mungkin saja justru membebani.
Nah, itulah ulasan film Tulang Belulang Tulang, mulai dari sinopsis hingga kutipan-kutipannya. Kalau kamu ingin menonton film komedi dengan unsur Batak, film ini bisa kamu masukkan dalam watchlist, apalagi kalau ingin menontonnya bersama keluarga.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, tonton film Tulang Belulang Tulang di bioskop kesayangan kamu! Sebelumnya, kamu bisa mengecek trailer-nya di sini.
Editor: Cesilia Sasanda