Novel Selamat Tinggal (2020): Fenomena Buku Bajakan

Ilustrasi novel selamat tinggal tere liye
Sumber: gramedia.com

Penulis: Eliana Ratmawati

BILIK SASTRA – Bagi pencinta novel pasti tidak asing dengan Tere Liye, penulis Indonesia dengan karya-karya populernya. Salah satu novel populernya yang wajib kamu baca adalah Selamat Tinggal. Novel dengan tema yang berbeda ini memiliki sindiran tersirat di dalamnya.

Novel ini sarat akan makna kehidupan yang relevan dengan kehidupan. Alur cerita yang sederhana membuat novel ini dekat dengan kita. Jika kalian penasaran dengan novel ini. Yuk, simak ulasannya!

Sinopsis novel Selamat Tinggal

Novel Selamat Tinggal karya Tere Liye mengisahkan Sintong, seorang penjaga toko buku bajakan di dekat stasiun. Dia adalah seorang mahasiswa dari Fakultas Sastra yang belum juga lulus kuliah atau biasa dijuluki sebagai mahasiswa abadi. 

Meski begitu, Sintong termasuk mahasiswa yang aktif dan berprestasi di kampusnya. Sejak duduk di bangku SMA, Sintong sudah sering menulis di banyak majalah dan koran yang terbit secara nasional. 

Namun, Sintong lebih fokus menjaga toko buku daripada menyelesaikan kuliahnya. Toko itu bukan miliknya, melainkan milik pamannya yang juga membantu Sintong membayar uang kuliahnya.

Toko buku tersebut bernama Toko Buku Berkah. Namun, toko itu tidak sesuai dengan namanya karena menjual buku bajakan atau ilegal. Toko buku ini juga tentunya berbanding terbalik dengan toko buku di mal yang koleksi bukunya lengkap dan nyaman untuk dikunjungi. 

Suatu hari, Sintong menemukan sesuatu yang membuatnya kembali bersemangat. Kisahnya dimulai ketika Sintong bertemu dengan mahasiswi Fakultas Ekonomi yang mencari buku bajakan untuk kebutuhan kuliahnya. 

Topik tentang buku bajakan dalam novel Selamat Tinggal

Topik yang diangkat dalam novel ini jarang kita temui di novel lain sehingga membuat novel ini cukup unik, yaitu tentang buku bajakan. Novel bajakan atau ilegal cukup marak di Indonesia. Selain buku fisik bajakan, PDF ilegal juga beredar dengan mudah seiring perkembangan teknologi

Masih banyak oknum nakal yang memproduksi buku bajakan dan PDF ilegal. Sejalan dengan produksi tersebut, masih banyak pula yang membeli buku bajakan dan mengunduh PDF ilegal. 

Melalui novel Selamat Tinggal ini, Tere Liye pun menyindir fenomena buku bajakan yang merajalela di era digital sekarang. Bukan hanya merugikan para penulis dan penerbit, buku bajakan juga mencuri esensi kreativitas, serta mengabaikan usaha setiap orang yang bekerja di balik penerbitan buku.

Tentunya, novel ini mengajarkan banyak makna kehidupan yang kita alami. Alur dalam novel ini memang cukup rinci sehingga bagian awal mungkin akan terasa sedikit membosankan.

Namun, setelah masuk pertengahan, ceritanya semakin menarik dan membuat pembaca penasaran dengan cerita selanjutnya.

Meninggalkan bukan berarti buruk

Selain buku bajakan, novel ini juga menceritakan tentang tokoh Sintong yang belum selesai dengan masa lalunya, tetapi mencoba untuk membuka hatinya.

Dengan begitu, pembaca akan melihat kisah Sintong yang harus menghadapi keputusan sulit untuk meninggalkan bagian dari hidupnya yang sangat berarti. 

Di tengah dilema antara keinginan dan kenyataan, dia harus menemukan kekuatan dan keberanian untuk memutuskan langkah yang seakan-akan mengakhiri sebuah babak dalam hidupnya. 

Namun seiring berjalannya waktu, dia menyadari bahwa tindakan meninggalkan tidak selalu berarti menghapus kenangan dan rasa cinta yang pernah ada. Jejak-jejak masa lalu itu masih membekas di hatinya. 

Berbagai emosi ketika menghadapi perpisahan

Novel ini menyajikan kisah cinta yang tulus, pengorbanan yang tak terhitung, dan pelajaran hidup yang berharga. Pembaca pun akan ikut merasakan berbagai emosi, terutama ketika tokoh Sintong dihadapkan pada perpisahan

Kisah yang ada dalam novel Selamat Tinggal Tere Liye mengingatkan kita bahwa dalam setiap perpisahan terdapat peluang untuk tumbuh, belajar, dan menemukan keseimbangan antara melanjutkan dan mengenang.

Lalu, bagaimana kisah Sintong selanjutnya? Apakah Sintong bisa melewati masalah yang ia hadapi dan berdamai dengan masa lalu? Jika Sobat BiSa penasaran, kalian harus segera membaca novel Selamat Tinggal karya Tere Liye ini!

Editor: Iska Pebrina

krubisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *